in

Bazzar Time

bazar time
bazar time

Cerita anak tentang acara bazar di sekolah – Bazzar Time.

Di suatu sekolah setelah ulangan akhir semester berakhir… ada seorang anak berambut hitam pendek sedang mendaftarkan diri kepada anggota OSIS. Anak itu berbalik dengan wajah penuh kesenangan. Ia berjalan kearah kelasnya yaitu 7-3 sebelum ia menabrak seorang gadis berambut pirang yang sedang berlari.

“Bisakah lain kali kau berhati-hati!!”ucap gadis berambut pendek tersebut.

“Maaf, aku tidak sengaja”ucap perempuan yang menabraknya.

“Sudahlah…harusnya aku yang meminta maaf karena sudah membentakmu. Aku Arina anak kelas 7-3, sekarang siapa namamu”ucap Arina si gadis berambut pendek.

“Aku Mirana anak kelas 7-6”ucap gadis berambut pirang yang bernama Mirana.

Arina terkejut. Mirana adalah seorang anak yang terpintar di sekolah ini. Semua siswa di sekolahnya bisa di kalahkan oleh kecerdasan Mirana, bagi Arina…ia tidak ada bandingannya dengan Mirana yang selalu mendapat nila 100.

Mirana bangkit dari tempatnya dan mengajak Arina berkeliling. Arina menerimanya dan berjalan bersama kelasnya masing-masing. Semenjak hari itu Arina maupun Marina menjadi sahabat yang tidak terpisahkan. Mirana sangat senang memiliki sahabat seperti Arina yang mau menerimanya apa adanya.

Sabtu siang dimana seluruh anak SMP sekolah yang Arina tempati melakukan diskusi untuk Bazaar pada satu minggu mendatang. Tentu saja kelompok persahabatan Arina sudah mendaftarkan diri kepada anggota OSIS. Sayangnya setelah Arina dan semua sahabatnya mengetahui bahwa Marina salah satu sahabatnya tidak mampu untuk membayar uang sekolah.

“Semuanya…aku punya usul. Bagaimana jika kita menjual sesuatu yang hasilnya kita berikan pada orangtua Mirana”usul Diana.

“Tapi apa Di”ucap Silvia.

“Kita buat Bola-bola mie yang disingkat menjadi BoBoMi. Gimana…setuju gak”ucap Arina.

“Setuju”ucap yang lainnya.
Keesokan harinya, Arina, Diana dan Silvia mengunjungi rumah Mirana. Dirumah Mirana mereka melihat seorang gadis berusaha mengasuh ketiga adiknya. Arina terkejut melihat seorang yang sudah ia anggap sebagai sahabat kesusahan mengurus ketiga adiknya. Diana dan Silvia saling berbisik dan merencanakan sesuatu.

Arina tampak heran melihat kelakuan Diana dan Silvia, dia pun menjitak kepala keduanya…dan berkata:

“Kalian berdua kenapa sih”ucap Arina.

“Kami tak tahan disini…jadi kami keluar dulu yah”ucap Diana berbohong.
Arina mengangguk setuju lalu berjalan kearah Mirana. Mirana menghela nafas panjang untuk sesaat. Arina mencoba meringankan beban dari sahabatnya itu dengan cara mengajak bermain ketiga adiknya.

Acara bazar di sekolah
Acara bazar di sekolah

Diana dan Silvia kembali dan mengajak Arina untuk pulang. Arina menolak dengan keras kepalanya. Mirana menghela nafas panjang lagi untuk kedua kalinya.

“Arina kau harus pulang ini sudah sore”ucap Mirana.

“Tapi Mirana…”ucap Arina

“Pulanglah…aku dan adik-adikku tidak apa-apa”ucap Mirana lagi.
Hari ini pun berlalu dan ditukar dengan hari dimana Arina dan seluruh sahabatnya melakukan Bazzar. Silvia terus saja menata BoBoMi di piring berbentuk hati. Diana mulai menjual sebagian BoBoMi dengan cara berkeliling. Arina diam ditempatnya dan menunggu pembeli yang datang.
Sebagian besar anak kelas VII mengikuti kegiatan ini. Satu jam berlalu stand milik Arina sudah dikepung banyak orang sehingga banyak stand milik orang lain yang iri dengan stand miliknya. Silvia pergi menyusul Diana yang ada di lapangan basket.

Baca juga: bunga sakura di Jepang

“Alhamdullilah, akhirnya habis juga”ucap Arina.

“Syukurlah Arina”ucap Mirana. Arina berbalik dan melihat sosok Mirana bersama Silvia dan Diana.
Air mata berjatuhan melalui pipinya sebelum dia memeluk Mirana. Silvia dan Diana sangat senang melihat keduanya bahagia. Ternyata sejak berada dirumah Mirana…mereka berdua merencanakan cara agar Mirana bisa kembali sekolah.

“Arina, kami berdua tidak memberitahu kan mu karena kami ingin membuat kejutan untukmu”ucap Silvia.

“Semuanya…Terima kasih atas bantuannya. Mulai sekarang aku bisa bersekolah kembali dan mendapatkan pengalaman yang begitu indah bersama kalian”ucap Mirana.

“Oh sudahlah itu hanya masalah kecil, Mir”ucap Diana.

“Ini satu lagi”ucap Arina.
Mirana menolak amplop yang diberikan oleh Arina. Arina tetap memaksa Mirana untuk mengambilnya. Arina ternyata memberikan hasil jerih payahnya dan kedua sahabatnya dalam rangka membantu Mirana untuk bersekolah lagi.

Mirana tidak bisa menampung lagi air mata kebahagian yang ia miliki. Arina, Diana, Silvia dan Mirana menjadi terharu satu sama lain dan juga menjadi tontonan gratis bagi orang-orang yang ada disana.

“Tapi kenapa kalian ingin sekali menolongku”ucap Mirana.

“Mirana, seorang sahabat tidak akan tahan melihat sahabatnya menderita”ucap Diana.

“Diana, hari ini kau hebat sekali bisa merangkai kata-kata seperti tadi”Ucap Arina meledek.

“Uhh” ucap Diana.

“Hahaha” semuanya pun tertawa sekarang, besok, lusa dan selamanya. Perbedaan tidak bisa memisahkan mereka lagi. Jika seorang dari mereka kesusahan…sisanya pasti akan menolongnya walau harus mengorbankan nyawa sekali pun.

-tamat- Bazzar Time – acara bazar di sekolah

Yuk tulis komentar kamu