in

KerenKeren

Balas Dendam Terbaik Adalah Dengan Kesuksesan

Balas Dendam Terbaik Adalah Dengan Kesuksesan
Balas Dendam Terbaik Adalah Dengan Kesuksesan

Balas dendam terbaik adalah dengan kesuksesan. “Ah! Kesel!” Kayla menggerutu beberapa kali sepulang sekolah. Rupanya, Kafka, kakaknya memperhatikan sedari tadi, “Ada apa? Kok marah-marah, sih? Kita kan mau nonton film di bioskop!”

“Kak, aku diledek Hanna dan Makayla di kelas kesenian! Mereka bilang hasil gambar Emily lebih bagus dan lukisan buatanku jelek banget!” Kayla menjelaskan dengan muka cemberut.

“Oh, begitu. Jangan dibalas ya Dek. Aku tahu cara membuat mereka berhenti mengejekmu.” Kafka menenangkan Kayla, “daripada membalas dengan kata-kata, malah akan memperkeruh suasana, kamu balas dengan karya.” Kayla sangat menyukai kakaknya, karena sikapnya baik dan sopan. Kakak yang selalu siap menemani adiknya.

Baca juga : Cerita anak tentang percaya diri

“Maksudnya bagaimana?” tanya Kayla bingung.

“Bagaimana kejadiannya?”

“Jadi gini, tadi pada saat pelajaran menggambar oleh Pak Zaki, aku mewarnai gambar buatanku menggunakan teknik gradasi krayon. Kakak tau sendiri, aku pernah belajar di sanggar. Jadi, yah, warnanya tipe-tipe sanggar gitu. Kemudian mereka mulai mengejek,” curhatnya.

“Terus bagaimana lagi kelanjutan ceritanya?”

“Gambar Emily jauh lebih bagus! Kata mereka, gambarku tidak rapi, mereka juga mengungkit-ungkit, pura-pura bingung, kenapa waktu kelas 4, aku yang menang lomba menggambar.” Jelas Kayla panjang lebar.

Kafka mendengarkan dengan sabar, terdiam sejenak, “Jangan dibalas, intinya, kamu berlatih, nanti kakak bantu mengasah bakatmu, tunjukkan kepada mereka, kamu layak jadi juara!” Kayla pun mengikuti nasihat kakaknya.

Keesokan harinya, Hanna juga Makayla membandingkan gambar Emily dan Kayla kembali. Yang mendukung Kayla lebih banyak dari Emily.

“Lagi-lagi dunia tidak adil.” Seru Hanna.

“Sabar, sabar ini ujian,” pikirnya, “aku pasti bisa mengalahkan mereka pada perlombaan menggambar nanti,” gumamnya dalam hati.

Semenjak saat itu, Kayla mengasah bakat menggambarnya, namun tidak lupa juga beribadah dan berdoa. Pokoknya jika ada waktu senggang, setelah bermain dan belajar, dia selalu menyempatkan untuk berlatih menggambar dan mewarnai.

Baca juga ini : Cerita kegiatan MABIT di Sekolah

Beberapa hari kemudian…

Sekolah anak mengikuti perlombaan menggambar dan mewarnai, semua anak yang dianggap pintar menggambar dikumpulkan, termasuk Hanna & Makayla. Pak Zaki, guru kesenian yang memutuskan untuk memilih siapa anak yang akan mewakili sekolah.

Dalam memutuskan, Pak Zaki tidak sembarangan, semua anak diminta untuk menggambar, kemudian hasilnya di votes oleh semua murid, “Anak-anak, silakan pilih gambar kalian suka, votes terbanyak akan mewakili sekolah,” begitu ucapnya di depan anak-anak selepas upacara hari Senin itu.

Akhirnya, gambar buatan Kayla yang menang, dia pun terpilih. Pada saat mewakili sekolah, nilai menggambarnya juga jadi bagus dan memenangkan perlombaan. Kayla semakin terkenal di sekolah, bahkan mendapatkan julukan kartunis sekolah.

Hanna, Makayla, dan teman lainnya, yang selama ini selalu menghina, merasa malu. Seorang teman sudah sepantasnya saling mendukung dan membantu satu sama lain, bukan saling menghina.

Untuk kamu yang sering di Bully, walau berkarya adalah contoh balas dendam yang mungkin dianggap baik, tetapi jangan niatkan untuk membalas dendam, tetapi niatkan untuk menyadarkan. Ok!

Baca juga : Cerpen Persahabatan

Pesan Moral: Jangan membalas hinaan dengan hinaan, karena itu akan menyulut api amarah, cukup balas dengan karya, maka itu akan membungkam suara miring yang menghadangmu berprestasi.

Terima kasih sudah membaca Balas Dendam Terbaik, semoga bermanfaat.

Kamu juga bisa mengirim tulisan seperti ini. Yuk, Buat Sekarang!

Yuk tulis komentar kamu