Broken home artinya?

Broken home artinya? Hi sobat, kali ini aku mau membahas tentang anak broken home. Banyak orang mengatakan broken home membuat situasi semakin sulit, apakah betul?

Bisa dikatakan iya, karena apa yang dilakukan mereka akan tetap dicap tidak baik, tentunya itu akibat perbuatannya sendiri yang selama ini berbuat tidak baik.

Anak broken home sering dianggap tidak baik, setidaknya itu stereotype dari masyarakat yang menilai, karena mereka sering berbuat yang tidak baik di mata norma yang berlaku di masyarakat.

Daftar Isi

Pengertian broken home adalah suatu kondisi yang menyebabkan seorang anak kehilangan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Apa penyebab anak broken home?

Ada banyak penyebab, diantaranya adalah:

Perceraian, sehingga kasih sayang hanya didapatkan dari salah satunya saja.
Orang tua tidak dewasa, masalah yang timbul di rumah antara orang tua, jika tidak disikapi dengan baik akan membuat anak tertekan
Masalah ekonomi, orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya, walau dengan tujuan baik, tetapi akibatnya kurang memperhatikan anak.
Kurangnya nilai agama, sikap dan tingkahlaku orang tua di depan anak atau tidak mengajarkan anak tentang nilai-nilai agama juga menjadi penyebabnya.

Jika itu terjadi, anak broken home hanya diasuh oleh babysister atau dititipkan kepada kakek dan neneknya. Tentunya anak akan merasakan kesedihan, kesepian, dan kekecewaan yang ada di dalam hatinya.

Apa akibat atau dampak anak broken home?

Akibat yang umum terjadi adalah:

Susah bergaul, karena adanya perasaan malas untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga sering menjadi korban bullying di sekolah.
Sering mengalami gangguan psikis pada dirinya, akibat dari tekanan yang dirasakan dan sikap orang tua yang dilihatnya.
Tidak peduli kepada orang lain atau membenci orang tuanya
Mencari kesenangan di luar, sehingga mudah terpengaruh dengan keburukan, atau sering menjadi pembuli di sekolah dan tidak hormat kepada guru.

Apaka ada anak broken home yang berprestasi?

Tidak sedikit anak broken home menjadi probadi yang baik, berprestasi, dan penuh semangat, semua itu didapat dari kedewasaan yang tumbuh pada dirinya akibat melihat contoh buruk yang dilihatnya.

Mereka lebih merasa bebas, akibat tidak adanya aturan yang ketat dari orang tuanya, sehingga mampu berprestasi pada berbagai bidang.