Cerita Anak – Ada Hacker di Sekolah? Jam menunjukkan pukul 14.30 di SD Nusantara Berbudhi, semua anak sedang asyik bermain, karena waktu istirahat masih belum habis.
Dua orang sahabat baik sedang berbincang, “Eh, aku bosen banget!” Kata Danendra kepada Vincent.
“Aku juga nih. Kita ke mana, ya?” jawab Vincent berpikir mencari alasan.
“Tadi kita sudah jajan, jadi aku masih kenyang. Kamu juga kan? Gimana kalo kita ke perpustakaan aja?” ajakan Danendra disambut baik oleh temannya itu.
Mereka berdua berjalan menuju ke Perpustakaan, menyurusi lorong-lorong kelas. yang dipenuhi anak-anak yang sedang bercengkerama. Seperti biasa, anak yang mau masuk ke dalam Perpus, harus meletakkan sepatu di tempat yang telah disediakan.
Baca juga : Tips fokus belajar
Danendra mengetuk pintu dengan sopan, menulis daftar tamu perpustakaan, dilanjutkan oleh Vincent. mereka pun mulai mencari buku, kemudian duduk membaca buku.
“Hei, Vincent. Aku penasaran soal rangkaian listrik. Ayo kita cari lebih banyak di google,” ajak Danendra, “Kebetulan hari ini adalah hari Jum’at, giliran kelas kita yang memakai komputer,” tegasnya.
Vincent yang sedang sibuk membaca hanya mengangguk, kemudian meminta izin untuk menyalakan komputer di perpustakaan.
Mereka membuka komputer dan mulai mencari informasi, sepertinya banyak sekali tab browser yang mereka buka sampai tidak fokus dan bosan.
“Eh, Danendra, kita ngetik di Ms Word saja yuk, kita kan suka menulis cerita, apalagi yang misteri!”
Anggukan Danendra sebagai pertanda bahwa dia harus segera menutup browsernya itu.
Baca juga: Tupoksi kepala sekolah
Danendra mulai membuka aplikasi Ms Word, kemudian mengetik dengan gembira sambil tertawa-tawa. Setelah save dokumen yang berisi cerita itu, mereka memutuskan untuk iseng-iseng mengetik kocak di word.
Danendra menuliskan: ‘Halo, nama kamu siapa? Kenalan yuk!’
Awalnya Danendra dan Vincent tertawa-tawa, karena apa yang dilakukan Danendra tidak ada gunanya. Mereka yakin tidak akan ada yang menjawab sama sekali, karena itu Microsoft Word 2007.
Namun, ada balasan yang beruliskan “Hi juga!”
“Hah?! Danendra! Liat tuh! Ada jawaban dari Microsoft Wordnya!”
Baca juga : Si Kembar yang bertukar peran
“Mana? Oh, ya! Kamu bener, Vin! Eh, kok bisa sih?” Mereka menatap komputer itu dengan ngeri dan penasaran. Tapi, ya namanya anak kecil, pasti rasa ingin tahunya mengalahkan rasa takutnya.
“Kata Papaku, banyak hacker di dunia ini yang bisa mengambil data kita.” Ujar Danendra.
“Bener? Hiiii, ngeri!”
“Aku serius! Gimana kalo kita ngetik lagi, anu, sesuatu yang berbeda?”
Danendra yang iseng membalasnya lagi, ‘Hi, nama kamu siapa?’
Ms Word: ‘HAI’
Vincent yang tidak ingin kalah, mencoba menjawab ‘Kamu orang Indonesia, ya? Salam kenal, ya!’
Mereka berdua menunggu jawaban yang tidak kunjung ada,
Ms Word: ‘Iya’
“Kok dia jawabnya singkat-singkat, ya?” Vincent menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Udah pasti itu hacker!” Kata Danendra.
“Nggak mungkin!”
“Iya juga sih. Lebih baik kita tanya guru.”
“Pak Bagus! Setiap hari kan beliau ngurus komputer.” Mereka pun berlari ke luar Perpustakaan, tidak menyadari ada seseorang yang tertawa dengan geli.
“Pak Bagus! Tadi kami mengetik di word, habis itu ada yang jawab tiba-tiba!”
“Ah, masa. Siapa?”
“Entah! Aneh, ya, Pak!” Pak Bagus merenung sebentar, lalu tertawa.
“Ikut Bapak. Akan bapak jelaskan.” Danendra dan Vincent mengikuti Pak Bagus ke perpustakaan.
“Komputer di sekolah ini,” Ujar Pak Bagus sambil menunjuk komputer-komputer yang ada di ruang perpustakaan. “Terhubung dan log in dalam akun yang sama. That’s why, itu alasan ada yang menjawab kalian.”
“Ohhh…tapi siapa itu?”
“Itu, tak lain adalah petugas perpustakaan, Bu Amara.” Danendra dan Vincent melirik ke arah Bu Amara yang sedang tertawa lepas.
Baca juga : Ribuan kecoa menyerang Mall
“Hanya bercanda, kok! Selamat berkarya!” Bu Amara nyengir.
“Oh ya, karena semua komputer ini terhubung, termasuk yang ada di ruang komputer, para guru dapat melihat apa yang kalian lakukan. Tidak boleh ada hal-hal negatif. Oke?”
“Siap, pak!” jawab mereka kompak.
“Bagus! Silahkan kembali ke perpustakaan atau bermain.”
“Danendra,” Vincent menyeringai, “Masih takut?” Danendra pura-pura marah. “Jangan meledek, dong!” Lalu mereka tertawa bersama.
Tamat.
Terima kasih sudah membaca Cerita Anak Ada Hacker di Sekolah, mohon maaf jika ada kesalahan, tolong dikoreksi ya.
Kamu juga bisa mengirim tulisan seperti ini. Yuk, Buat Sekarang!
suka banget dengan ceritanya Belva, cerinya kreatif! Semangat terus ya untuk cerita cerita selanjutnyanya. xD