Piko adalah anak yang tidak suka makan sayur. Ia selalu berpikir sayur itu pahit dan tidak enak, meskipun ia belum pernah mencobanya. Suatu hari, ibunya memanggil dari dapur.
“Piko! Ayo makan dulu, Nak!” teriak Ibu.
Piko yang sedang asik bermain handphone menggerutu. “Huh! Pasti Ibu menyuruhku makan sayur! Aku kan sudah bilang aku tidak suka!” Ucap Piko sambil meletakkan handphonenya.
Dengan langkah malas, Piko pun pergi ke dapur untuk makan. Namun, saat ia membuka tudung saji, ia melihat bahwa ia harus memakan sayur.
Piko melihat ke meja makan dan mengernyit. “Huh! Kok sayur sih, Bu? Aku maunya telur dadar kesukaanku!”
Ibu tersenyum lembut. “Ayo dicoba dulu, sayur itu enak loh.”
Piko merengut. “Tidak mau! Pokoknya aku tidak mau makan sayur! Tidak sama sekali!”
Piko kembali ke kamarnya dengan langkah berat. Di dalam kamar, ia memutuskan untuk mengambil uang tabungannya dan pergi membeli jajan di luar. Beberapa saat kemudian, Piko pulang dengan perut yang sakit luar biasa. Ia memegangi perutnya sambil menahan tangis.
“Duhh, kok perutku sakit sekali,” keluh Piko sambil menangis.
Melihat Piko tampak kesakitan, Ibu segera menghampirinya. “Piko, kenapa kamu memegangi perutmu terus?”
“Perutku sakit, Bu,” jawab Piko dengan suara lemah.
Ibu tampak khawatir. “Loh, kok bisa sakit? Piko makan apa tadi?”
“Piko jajan di warungnya Bu Wahyuni, Bu,” jawab Piko pelan.
Ibu menggelengkan kepala. “Kan Ibu sudah bilang kalau jajan di tempat Bu Indah aja. Tempat Bu Wahyuni kan terbuka, kalau sudah dihinggapi sama lalat gimana?”
Piko menunduk. “Maaf, Bu.”
Ibu tersenyum lembut. “Yasudah, ayo makan sayur, biar nggak sakit lagi.”
Piko masih ragu. “Sayur? Enggak ah, Bu. Rasanya pahit!”
Ibu tertawa kecil. “Siapa bilang sayur pahit?”
“Teman-teman Piko yang bilang,” jawab Piko polos.
Ibu tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. “Aduh, Piko! Justru sayur itu enak sekali! Sayur membuat tubuh kita sehat dan imun kita jadi kuat! Sayur itu enggak pahit, ayo coba dimakan dulu.”
Piko memberanikan diri untuk mencoba memakan sayur. Setelah satu gigitan, ia tersenyum lebar. “Hehe, benar kata Ibu. Sayur itu enak dan tidak pahit! Perutku juga tidak sakit lagi!”
Ibu tersenyum bangga. “Makanya kalau belum coba, jangan bilang sayur itu pahit. Nyatanya sayurnya enakkan?”
Piko mengangguk sambil tersenyum. “Iya, Bu, hehehe.”
Ibu dan Piko tertawa bersama dan melanjutkan makan pada sore hari itu.
—-SELESAI—-
By : M.K.M [Dirahasiakan]
Pesan Moral:
Jangan menilai sesuatu sebelum mencobanya. Seperti Piko yang awalnya enggan makan sayur karena berpikir rasanya pahit, terkadang kita memiliki prasangka buruk terhadap sesuatu yang sebenarnya baik untuk kita. Cobalah untuk lebih terbuka dan berani mencoba hal-hal baru, karena mungkin saja hal tersebut akan membawa manfaat dan pengalaman positif. Selain itu, penting juga untuk mendengarkan nasehat orang tua karena mereka selalu menginginkan yang terbaik untuk kita.
Kamu juga bisa mengirim tulisan seperti ini. Yuk, Buat Sekarang!