in

SenangSenang KerenKeren NgakakNgakak SedihSedih KagetKaget TakutTakut

Cerita Anak Kegiatan MABIT di Sekolah

Cerita Anak Kegiatan MABIT di Sekolah
Cerita Anak Kegiatan MABIT di Sekolah

Kegiatan MABIT di Sekolah. Assalamualaikum, apakah kalian tahu MABIT? MABIT adalah singkatan dari Malam Bina Iman Taqwa, yaitu sebuah kegiatan mendekatkan diri kepada Allah SWT, yang dilaksanakan bersama-sama sehingga dapat menumbuhkan rasa kebersamaan antara siswa dan guru di Sekolah.

Beberapa waktu lalu, aku mengikuti acara MABIT di Sekolah, lumayan seru, cuman ada yang tidak bisa aku lupakan pada acara itu, silakan simak pengalamanku mengikuti MABIT dalam bentuk cerita di bawah ini

Kegiatan MABIT di Sekolah

Siang itu, aku sampai di Sekolah lebih dulu dari anak-anak yang lain. Satu demi satu anak-anak mulai berdatangan dengan pakaian bernuansa Islami. Semuanya berkumpul di halaman masjid, karena akan pendataan (adbsesi) peserta dan barang bawaan.

Kami sangat senang, karena pada puncak acara, yaitu nanti malam adalah acara BBQ,  kami akan membuat ikan bakar, ayam bakar, dan kelinci bakar. Tema MABIT kali ini adalah “Bermain dengan nuansa Islami”

Setelah semua selesai, semua masuk ke dalam masjid, karena akan mengikuti acara pembukaan acara, dilanjutkan dengan tilawah, sambutan, dan ceramah.

Waktu sudah menujukkan pukul 5.30 WIB, semua peserta dan guru mengambil wuhdu, karena akan sholat Magrib berjamaah. Usai sholat, semua anak dan para guru yang ikut diwajibkan bak untuk mengikuti acara tadarus bersama. Kami membaca Al-quran bergiliran, sampai selesai beberapa juz.

Tidak terasa waktu sholat Isya sudah tiba, semua anak merapikan al-quran dan barang bawaan. Anak perempuan kembali ke shaf bagian belakang dan menutup dengan gorden karena tadi sempat dibuka untuk mengikuti acara tadarus.

Aku dan teman-tema yang lain sudah tidak sabar, karena setelah sholat, kami akan makan malam, yaitu mulai memasak ikan, ayam, dan kelinci di bakar.

Setelah semua selesai melaksanakan sholat, anak perempuan dan anak laki-laki di pisah tempatnya.

“Hei! mana kelincinya, sekarang kita masak!!!” kata salah seorang temanku. Aku yang sedang berbincang dengan teman yang lain merasa sedikit kaget, “sebentar ya!” jawabku.

Proses memasak pun dimulai.

“Hah?! Kelinci?!” respon kaget dari salah satu teman yang beda kelas dan tidak tahu bahwa kita akan memasak kelinci.

Kelasku memang merencanakan acara ini. Kelinci bakar itu enak loh! pokoknya rasanya tidak jauh beda dengan sate yang populer itu, hehe.

Baca juga : Teman yang suka traktir di Sekolah

Kembali lagi ke acara, kami mulai membakar ayam dan kelinci yang telah dibumbui. semuanya penasaran.

“Kelincinya enak nggak ya?” ucap temanku yang masih penasaran. Setelah setengah jam penantian, akhirnya nasi liwet dan kelinci bakar pun jadi juga! kami mencoba kelinci itu.

“Waah! enak ternyata! Alhamdulillah…” kata temanku setelah mencobanya.

“Iya, kayak makan ayam!”

Tentunya, tidak hanya itu komentar positif lainnya. Setelah semua selesai makan dan merapihkan kembali semuanya,semua anak mengikuti game yang sudah di siapkan oleh para guru.

Semua kegiatannya seru, mulai dari tebak ayat, sampai melanjutkan bacaan kalimat alquran.

Setelah semua kelelahan, akhirnya waktu tidur pun tiba.

“Aku nggak bisa tidur!” kata Eno geram. Aku, Eno, dan Nisa tidak bisa tidur sementara yang lain sudah terlelap.

“Sabar No…” kata Nisa berusaha menenangkan.

“Kalian baca Al-Qur’an dulu saja, mungkin nanti kalian akan mengantuk,” saran Bu Sari yang ternyata memperhatikan gerak gerik kami.

Akhirnya kami mulai membaca Al-Qur’an, mulai dari surat-surat pendek, sampai satu jam kemudian, hanya Nisa yang sudah terlelap! Aku dan Eno berhenti membaca.

“Gimana nih Naj?” tanya Eno. Tiba-tiba, sebuah kilatan cahaya mengarah ke arah lapangan. Ah, anak laki-laki, mereka belum tidur. Anak perempuan dan anak laki-laki di terpisah tempatnya.

“Hh, sepertinya kita bakalan begadang deeh!” kataku pasrah. Aku mencoba tidur beberapa kali, tapi tidak bisa!

Jam menunjukkan pukul 2.00 dini hari. Eno ingin ke toilet, aku menemaninya, kami pun pergi ke toilet.

“Toiletnya kotor…” kataku, mungkin karena acara masak tadi, jadi belum sempat dibersihkan. Aku menyiram lantai dengan air wudu. Eno keluar dari toilet, ke tempat wudu.

“Daripada bengong, bantuin yuk!” kataku.

Kami pun membersihkan toilet, dengan suka rela. Setelah kami kembali, ternyata anak-anak diminta untuk sholat tahajud, kami pun ikut, karena memang tidak bisa tidur.

Baca juga : Cerita tentang Ibu pembohong

Usai sholat tahajud, kami masih belum bisa tidur, akhirnya adzan subuh pun berkumandang. Semua kembali ke masjid dan menunaikan sholat, setelah itu ada sedikit ceramah dari Pak Qodir.

“Kok jadi ngantuk ya? Jangan tidur!” batin ku.

Sampai acara selesai dan jam menunjukkan pukul 6.00 WIB, aku masih belum tidur. Setelah itu, kami semua sarapan, mengikuti acara penutupan sebentar, kemudian pulang jam sembilan pagi.

“Uwaaah! capek!” aku merebahkan diri di kasur. Empuuk!

Tidak terasa, ketika aku keluar kamar untuk makan siang, ternyata, “hah jam 3 sore?! aku tidur enam jam?!” gumamku.

Teman. Itulah pengalamanku mengikuti kegiatan MABIT di sekolah, hahah, maaf ya jika ceritanya kurang bagus. Apakah kalian pernah mengikuti kegiatan seperti itu? Kegiatan apa yang kalian ingat? komen ya di bawah!

Kamu juga bisa mengirim tulisan seperti ini. Yuk, Buat Sekarang!

Yuk tulis komentar kamu