in ,

SedihSedih KerenKeren SenangSenang NgakakNgakak KagetKaget TakutTakut

Cerita Anak Kisah Penulis Cilik Yang Sombong

Cerita Anak Kisah Penulis Cilik Yang Sombong
Cerita Anak Kisah Penulis Cilik Yang Sombong

Cerita Anak Kisah Penulis Cilik Yang Sombong. Siang itu adalah siang yang sangat panas. Lenny bergegas menuju kantin sekolah untuk membeli minuman dingin. “Tante, air mineral dingin 1, ya. Ini uangnya.” Lenny berkata dengan ngos-ngosan. Rambutnya yang ikal dan pirang digerai sampai punggung. Ia sedikit berkeringat. Dan klub menulis yang lama sekali membuatnya kesal. Sudah 2 jam dia tidak minum. Sekarang dia minum dengan cepat.

Di bagian kantin yang lain, Laurelle memesan yamien ayam manis dan air mineral dingin. Ia juga kesal, sama seperti Lenny. Ia sedikit menyesal karena mendaftar klub menulis sepulang sekolah. Tapi, sudahlah. Bukankah sebentar lagi dia makan dan minum?

Lenny pergi ke toilet sebentar, ke bagian di mana terdapat Laurelle sedang tidak senang. Mereka bertabrakan. Keduanya sedang sangat, sangat, sangat kesal! “Hei, kalau jalan lihat-lihat dong!” Kata Laurelle, jengkel. “Itu salahmu, tau, ada di tengah jalan!” Lenny mendengus. “Terserah, deh! Kamu nyebelin banget! Nggak minta maaf, pula!” Laurelle bergegas pergi. Lenny kesal. Memang, kalau bertengkar dengan seseorang, Lenny akan larut dalam pertengkaran dan menikmatinya.

Baca juga: Cerita anak sahabat pertama

Keduanya sama-sama penulis dan sama-sama memiliki adik yang masih kecil. Mereka sudah menulis banyak buku, sehingga tidak ada orang di sekolah yang tidak mengenal mereka. Sebenarnya mereka menyenangkan, tapi kalau sedang marah, mereka sangat menyeramkan!

Lenny merasa lapar. Ia ingin membeli yamien ayam manis juga, seperti Laurelle. Ia berjalan ke tempat Mie Ajut. “Mas, yamien ayam manisnya satu, ya.””Oke, Len!” Laurelle memandang Lenny tajam dari kejauhan. “Hei! Kamu tidak punya pendirian, ya! Malah memesan yang sama denganku. Huh!” Lenny terlihat kesal. “Memang kenapa? Berlebihan banget. Aku juga suka makanan itu!” Laurelle mendengus. Lenny mengambil pesanannya, lalu pergi sambil menggerutu.

Lihat? Keduanya memang mirip, namun mereka bermusuhan! Ini semua bermula saat Bu Yenni mengumumkan cerita terbaik di kelas pada pelajaran bahasa Indonesia. “Cerita terbaik diraih oleh Lenny dan Laurelle!” Seru beliau dengan senang. Baik Lenny maupun Laurelle memandang satu sama lain dengan cemberut. Mereka ingin diri mereka masing-masing yang meraih cerita terbaik. Tapi, kok malah berdua sih? Terbaik, kan, hanya satu orang! Begitu pikir mereka.

Mereka pulang ke rumah masing-masing. Mereka tidak menyadari, dari jauh ada sekelompok orang yang memerhatikan mereka. “Eh, itu kan Lenny sama Laurelle. Jadi inget pertengkaran di kelas, deh. Gimana, ya, cara menyadarkan mereka?” Bisik Alma pada Dillon. “Oh, nggak tau ya.””Denger-denger, besok ada pelajaran mengarang lagi, lho! Kita lombakan saja mereka berdua! Tapi, kita harus mengatur siasat agar tidak ada yang menang. Agar tidak ada yang sombong lagi!””Betul, itu! Jika keduanya masih menang, kita adakan lagi! Kan, pelajaran mengarang, diurus Bu Yenni.””Oke! Setuju! Besok, kita lakukan!””Hehe. Jadi penasaran Penulis VS Penulis.”

Baca juga: Cerpen anak motivasi hidup

Keesokan harinya, tepat setelah istirahat pertama, diadakan pelajaran mengarang di Bahasa Indonesia. “Kok, aku merasa aku yang akan menang, sih?” Lenny berkata dengan angkuh. “Kamu menang sebagai cerita paling jelek!” Laurelle menjulurkan lidah. “Hei! Sudahlah! Kita lihat saja nanti!” Roger memisahkan keduanya. “Ceritaku lebih banyak dibaca daripada ceritamu, Lenny! Ceritaku tentang Dunia Doodle dan ceritamu adalah Smart Mermaid. Kan, aneh!””Weeeeee, Dunia Doodle juga membosankan!” Roger hanya menghela napas.

“Baiklah. Mari memulai pelajarannya!” Bu Yenni memulai. Anak-anak mulai menulis di buku latihan. Lenny menulis tentang Indahnya Persahabatan. Laurelle membuat tentang Kami Indonesia, Rukun Sejahtera!

“Oke, cerita terbaik masih cerita milik Lenny dan Laurelle. Selamat! Dan seperti biasa, rewardnya adalah piala kecil!” Bu Yenni dan seluruh kelas bertepuk tangan. “Uhhh!” Laurelle terlihat geram. Lenny terlihat ingin membanting pialanya. “Yaaaah, terpaksa kami mengadakan lomba lagi.” Kikko mengedipkan mata sambil menjulurkan lidah. “Tidak ada yang lebih baik, nih?” Olivia menyindir. “Ahhhh! Sudahlah! Kita mulai saja!” Lenny menghentakkan kakinya.

Baca juga: Dibully teman sekolah

“Lombanya dilakukan di ruang komputer. Kami sudah minta ijin ke Pak Agus. Syaratnya, maksimal tiga lembar. Times New Roman 12 pt dan spasinya 1,5! Temanya tentang…” Omongan Roger langsung dipotong oleh Lenny dan Laurelle, “Sudah! Mulai saja!” Mereka langsung mengetik dengan cepat. Tak, tak, tak, tak! Beberapa menit kemudian, “Selesai!” Roger, Olivia, Alma, dan Dillon membaca cerita mereka. Mereka berempat tertawa. “HAHAHAHA! Temanya itu tentang Kerukunan! Lenny malah menulis tentang dunia lollipop, Laurelle malah menulis tentang anak yang malas. Kalian tidak mendengarkan, sih! Tidak ada yang juara! Keduanya bukan penulis yang terbaik!” Roger berkacak pinggang. “Lain kali, kalian jangan sombong. Menang dan kalah itu biasa, yang penting usahanya. Dan, kalian sama-sama bagus kok! Hanya saja, kalian sombong dan tidak mau bekerja sama. Bu Yenni selalu menjadikan kalian berdua yang terbaik karena keduanya memang yang terbaik.” Kata Alma panjang lebar.

Mereka semua mengerti. Mereka harus lebih bersabar dan rendah hati. Juga, lebih bersahabat karena Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk sosial. Tuhan ingin kita membantu satu sama lain, tidak berdiri sendiri. “Maaf, ya, Lenny.” Laurelle menangis, lalu memeluk Lenny. Lenny membalasnya. “Aku menulis tentang Indahnya Persahabatan tapi tidak melakukannya. Jadi, maafin aku ya! Kita berteman, yuk!” Ah, indahnya perdamaian dan persahabatan!

Tuhan ingin kita membantu dan mengenal satu sama lain, karena manusia adalah makhluk sosial.

Terima kasih sudah membaca cerita karangaku yang berjudul Cerita Anak Kisah Penulis Cilik Yang Sombong, semoga bermanfaat.

Kamu juga bisa mengirim tulisan seperti ini. Yuk, Buat Sekarang!

2 Komentar

Balas komentar
  1. Hai Belva! Aku sangat suka ceritamu. Bagaimana kalau aku berikan sedikit ideku? Ceritanya tentang anak yang miskin atau buatkan dongeng anak, dong! Dan, aku juga suka idemu yang menarik. Kamu kreatif sekali! Semoga bisa jadi hot, ya! Hehehe…. Dan, buat cerita yang lebih banyak lagi, donk! Kan, kalau bagus semuanya jadi hot! O ya, maukah kamu membuat cerita tentang Indonesia Tercinta? Dan bikin puisi juga pasti bisa! Cerita misteri juga, dong! Yang misteri dan cerpen yang banyak, ya? Yang bagus!

    Salam hangat dariku, Hilda.

    • Hello Hilda! Ceritamu juga bagus. Banyak yang di-approve lagi. Maaf kalo saia punya salah ya Hilly. Oke, cerita anak miskinmu akan kubuat besok. YAELAH. Aku juga udah buat kok tentang Indonesia. Tapi masih under moderation nih. Jangan usul terus wkwk. Capek nih hahahaha. Kalo mau baca ceritaku yang misteri visit aja langsung Misteri 17.504 pulau di pending. Salam kucing dariku, Belva Natalia (kucing berjalan bayaran).

Yuk tulis komentar kamu