in ,

SedihSedih SenangSenang KerenKeren KagetKaget

Cerita anak: Kisahku dan mereka – Part 1

Cerita anak_ Kisahku dan mereka - part 1
Cerita anak_ Kisahku dan mereka - part 1

Cerita anak: Kisahku dan mereka – Part 1. Bagiku, sahabat adalah hal terpenting dalam hidup. Semua orang, pasti akan membutuhkan seorang sahabat. Bagaimana denganmu? Kalau menurutku, tanpa sahabat, kita tak dapat hidup dengan senang dan suka cita. Dan, aku memiliki sebuah kisah indah dengan para sahabatku.

Oh hai, namaku, Milka! Seorang gadis yang kini berusia 10 tahun. Aku adalah anak yang energik dan sangat aktif. Aku lebih suka bermain diluar dengan sahabat-sahabatku, dari memainkan ponsel. Dan aku, memiliki sahabat yang selalu menemaniku kapanpun dan dimanapun aku berada.

Sahabatku bukanlah seperti sahabat lainnya. Mereka sangat imut dan lucu. Setiap saat aku bermain dengan mereka di kala memiliki waktu luang. Bahkan, tak jarang aku tidur bersama dengan mereka.

Ya, mereka adalah hewan peliharaanku. Dulu, aku memiliki 2 ekor hewan peliharaan. Mereka jugalah sahabat terbaikku yang selalu menemaniku. Namun, kini, aku tak dapat bersama lagi dengan mereka. Tak dapat kembali melihat tingkah lucu mereka. Tak dapat kembali mengelus bulu halus mereka. Mengapa? Silahkan baca kisahku bersama mereka ya…

Sahabat pertama

Ini adalah hewan peliharaan pertamaku. Kakakku yang membelinya di sebuah toko hewan. Saat itu, keluargaku memiliki sebuah cafe. Dan aku, terkadang suka ikut menjaga cafe jika libur sekolah.

Ketika hari mulai memasuki malam, ada 6 orang pemuda bermotor yang mengunjungi cafe kami. Salah seorang dari mereka membawa seekor musang imut. Karena aku adalah seorang pecinta hewan, aku tertarik dengan musang hitam yang ada dalam tangan pemuda itu. Aku mencoba mengelusnya dan bermain dengannya, lucu! Sangat imut.

Tak tahan untuk memilikinya, akhirnya, kakak laki-lakiku pun pergi membelinya bersama dengan ayah ke toko hewan, tepat malam itu juga, yang jaraknya lumayan jauh dari cafe.

Tak berapa lama kemudian, mereka pun kembali. Aku langsung menghampiri musangnya, merangkulnya dan mengelusnya dengan sentuhan penuh kasih sayang. Bagai seorang ibu yang tengah menggendong bayinya. Warna musang yang hitam bercampur abu dengan bulu lebat dan ekor panjang membuatnya sangat imut. Aku memberinya nama Pay.

Pay tinggal di cafe selama 5 hari. Selama disana, aku tak mengurungnya dalam kandang layaknya hewan peliharaan lainnya, melainkan aku membiarkannya bermain bebas dalam cafe. Tentunya dengan perhatian yang ekstra, supaya ia tak mengganggu para pelanggan.

Aku selalu bermain dengannya. Aku memberinya dan menyuapinya makanan bubur bayi yang dijual dalam kemasan. Terkadang juga, aku memberinya pisang yang sudah dihaluskan. Bahkan, terkadang, aku ikut makan bersamanya. Tentunya dengan wadah yang berbeda.

Ia sangat aktif dan energik seperti diriku. Aku selalu dibuat kewalahan ketika mengejarnya. Namun, itu pertanda kalau ia sehat. Sampai, ia pernah membuang kotorannya di baju yang kukenakan.

5 hari pun berlalu, kami pun pulang ke rumah. Aku mengajak Pay berjalan-jalan di sekitar komplek. Kemudian memperkenalkan dia kepada teman-temanku. Yaitu Syifa dan Shalista. Mereka terlihat senang ketika bermain dengan Pay. Hampir setiap hari, Syifa dan Shalista mengunjungi rumahku untuk bermain dengan Pay.

Bermain dengannya memang banyak menguras tenaga juga keringat. Namun, itu bukan berarti menjaganya adalah hal melelahkan layaknya bekerja. Semua aku lakukan dengan senang dan suka cita.

Kini, Pay telah tumbuh semakin besar. Namun, semakin besar tubuhnya semakin galak pula sikapnya. Ia menjadi hewan yang sering menggigit. Akhirnya, Pay pun dikurung dalam kandang. Dan kini, ia tak lagi di rumah bersamaku. Melainkan di bawa oleh ayah ke rumah yang dekat dari cafe. Meski sedih, namun, aku yakin ini yang terbaik untukku juga Pay.

Aku memang memiliki 2 sahabat hewan peliharaan. Namun, persahabatanku dengan mereka tak pernah berlangsung lama. Pay, dibawa ke sana oleh ayah. Sedangkan, sahabatku yang lainnya, nyawanya sudah melayang dibawa kembali oleh Rabb-Nya.

Baca:
Cerita Anak: Sahabatan Gara-gara Covid-19
Cerpen Teman Sejati
Cerpen Persahabatan Lucu

Penasaran kisahku dengan sahabatku lainnya? Silahkan baca Cerita anak: Kisahku dan mereka – Part 2 nanti ya…

2 Komentar

Balas komentar

Yuk tulis komentar kamu