Cerita anak sholeh. Pada suatu hari, beberapa orang anak baru selesai sholat Dzhuru berjamaah di masjid, mereka mendengar suara penjual makanan di luar.
Imam masjid baru akan mulai membaca doa setelah sholat, tetapi Dimas, Ridho, dan Ari, sudah tidak sabar untuk segera keluar dan membeli makanan itu.
Setiap kali ucapan “Aamiin” mereka bergantian bersuara keras, saling bersautan dan tidak ada adab sama sekali dalam berdoa. Bahkan beberapa orang tua dan jamaah lainnya merasa terganggu.
Baca juga:
– Ciri-ciri anak sholeh dan sholehah
– Contoh cerita jenaka
Daftar Isi
Cerita anak sholeh
Merasa sudah selesai, merekapun perlahan tapi pasti segera lari, tapi sayangnya, imam masjid langsung memanggilnya, “Ridho, Ari, dan Dimas, kemari,” pintanya.
“Ada apa Pak,” tanya Ari yang tidak sabar ingin segara jajan.
“Kita sebagai orang mukmin, harus senantiasa berdoa, tetapi kita juga harus tahu adabnya, jangan sembarangan,” jelasnya, “Kenji, tolong kamu sebutkan adab-adab itu.”
Adab berdoa
Dengan lantang, Kenji pun menyebutkan beberapa hal tentang adab berdoa, seperti di bawah ini.
- Berdoa hanya kepada Allah SWT
- Berdoa dengan ikhlas
- Menganggakat tangan
- Dalam kondisi atau keadaan suci
- Bersuara lembut
- Tidak tergesa-gesa
Sayang sungguh sayang, tukang somai itupun pergi entah kemana, karena terlalu lama mereka di dalam masjid, akibat ulahnya tidak memiliki adab berdoa yang mengganggu jamaah lainnya.
Seperti biasa, sebelum masuk sholat ashar, mereka selalu menghafal ayat-ayat pendek atau membaca doa-doa pendek untuk anak.
Ditengah kegiatan itu, ada lagi penjual es yang membunyikan pentungan, sehingga cukup nyaring untuk menyadarkan mereka bahwa ada es menanti di luar.
Baca juga:
– Kisah teladan Nabi Muhammad SAW
– Tanda baca dalam Al quran
Mereka harus menunggu giliran, untuk menyetorkan hafalan kepada pak Burhan, imam, sekaligus guru ngaji mereka.
“Pak, kami duluan,” Ari yang menganggakt tangan sebagai bentuk interupsinya, “Saya, Dimas, dan Ridho,” menegaskan.
Pas Ustad pun mengizinkan mereka, walau sebenarnya ada beberapa anak yang mengantri di depannya. Semua sudah siap dengan itu. Karena pikiran tidak fokus, bacaan mereka berantakan, dengan suara yang cukup keras mereka pun ditertawakan banyak anak lainnya.
Bahkan untuk surat pendek sekalipun mereka kebalik-balik memabacanaya, “Kenji, tolong jelaskan adab membaca alquran kepada merekan,” sambil tersenyum pak ustad memintanya.
Adab membaca Alquran
Berikut ini beberapa hal yang disampaikan Kenji dan diperhatikan oleh anak-anak lainnya.
- Membaca dalam keadaan suci
- Membaca alquran dengan isti’khijah atau ta’awudz
- Membaguskan suara saat membacanya
- Bacalah dengan suara lembut
- Bacalah dengan perlahan atau tartil
Baca juga:
– Doa agar anak pintar dan cerdas
– Riddle Indonesia
Nah teman, semua yang berhubungan dengan agama selalu ada adabnya, termasuk cara kita dalam berkomunikasi dengan orang tua atau teman. Maka kita harus selalu memperhatikan itu ya.
Demikian cerita anak yang berjudul Cerita anak sholeh dari penulis cilik ini, semoga bermanfaat.