in

SedihSedih KerenKeren SenangSenang NgakakNgakak KagetKaget TakutTakut

Cerita Asal Usul Telaga Warna dan Unsur Intrinsik

Cerita Asal Usul Telaga Warna dan Unsur Intrinsik
Cerita Asal Usul Telaga Warna dan Unsur Intrinsik

Cerita asal usul Telaga Warna. Cerita rakyat yang berasal dari Jawa Barat ini menceritakan terbentuknya sebuah danau Telaga Warna. Dalam bahasa sunda Telaga atau Talaga artinya danau, saat ini berlokasi di daerah Puncak, Kota Bogor.

Ini bukan salah satunya dongeng rakyat yang ada, masih banyak lagi dongeng-dongeng yang menarik. Silahkan baca dongeng rakyat nusantara lainnya di sini

Berikut ini adalah isi dari contoh dongeng Telaga warna lengkap dengan unsur Intrinsiknya, cocok untuk kamu yang sedang mencari referensi membuat naskah drama:

Cerita Asal Usul Telaga Warna

Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di daerah Jawa Barat yang dipimpin oleh seorang Prabu, bernama Prabu Suwartalaya, Dia adalah Raja yang baik dan bijaksana. Negeri itu sangat makmur dan tenteram, tidak ada satupun rakyat yang kelaparan.

Semua kebahagiaan itu belum lengkap, karena sang Prabu belum memiliki anak, penasehat perabu menyarankan agar mereka mengangkat anak, namun Prabu dan Ratu Purbamanah tidak setuju, bagi mereka anak kandung tetaplah lebih baik.

Ratu Purbamanah sering murung bahkan sampai menangis, tentunya itu membuat Prabu terbawa perasaanya dan ikut sedih. Akhirnya Prabu pergi ke hutan untuk bertapa di Gua, berdoa untuk dikaruniai seorang anak.

Beberapa bulan kemudian, sang Ratu pun hamil, berita kehamilannya dirayakan oleh semua penduduk, mereka membanjiri istana dengan berbagai hadiah.

Baca juga : Legenda Danau Toba

Tidak terasa 9 bulan telah berlalu, sang Ratu melahirkan seorang Putri cantik yang selama ini meraka dambakan. Putri itu diberinama Gilang Rukmini. Tahun berganti tahun, sang putri menjadi gadis yang sangat cantik jelita. Prabu dan Ratu memberikan apa yang dia inginkan, namun sayang itu menjadikan dia anak manja dan susah diatur.

Semua keinginannya harus dikabulkan, tanpa terkecuali.

Menginjak usia remaja, sang Putri menjadi anak paling cantik di Kerajaan itu. Dalam beberapa hari ke depan, Putri akan berusia 17 tahun, seluruh negeri ikut bersiap-siap untuk merayakannya.

Sang Prabu membawa beberapa batu permata dan emas ke ahli perhiasan, untuk dibuatkan kalung yang indah.

Hari ulang tahun pun tiba, penduduk negeri berkumpul di alun-alun istana, semua orang menyambut dengan gembira kedatangan Raja Prabu Suwartalaya dan Ratu Purbamanah. Sambutan semakin terdengar meriah, ketika Putri yang cantik jelita muncul di hadapan semua orang.

Sang Prabu yang melihat kedatangan anaknya, bergegas bangkit dari kursinya, untuk menyerahkan kalung yang sangat indah, “Putriku tercinta, kalung ini pemberian semua rakyat dari penjuru negeri, mereka sangat mencintaimu, pakai lah kalung ini Nak”

Putri menerima kalung itu, kemudian mengamatinya sekilas, dengan kasar sang Putri melemparkannya, “Aku tidak mau memakainya, kalung ini jelek.”

Sang prabu dan semua rakyat sangat terpukul. Tiba-tiba sang Ratu menangis tersedu-sedu, hatinya sangat terluka. Melihat Ratu menangis, seluruh warga ikut menangis, kesedihan yang mendalam membangkitkan murka Tuhan.

Saat kesedihan melanda, tiba-tiba muncullah semburan dari tempat kalung itu dilemparkan, sampai akhirnya membanjiri daerah itu, sampai akhirnya membentuk sebuah danau yang indah.

Warna-warna indah yang timbul dari danau dipercaya berasal dari kalung itu. Sekarang danaunya masih ada dan disebut danau Telaga Warna.

Baca juga : Malin kundang anak durhaka

Kesimpulan Dongeng Telaga Warna

Ini adalah kesimpulannya: Seorang Raja bernama Prabu Suwartalaya dan permaisurinya bernama Purbamanah, berharap dan berdoa mendapatkan seorang anak, namun setelah mereka memilikinya, anak itu tumbuh jadi anak yang manja, mudah marah, dan kurang ajar terhadap orang tuanya.

Putri Gilang Rukmini adalah namanya, perbuatan yang paling melukai hati Raja, Ratu, dan Rakyatnya adalah ketika dia melemparkan hadiah ulang tahun yang sudah dipersiapkan sejak lama. Tindakan itu juga yang membuat murka Tuhan, sehingga mengeluarkan air di sekitar kalung hadiah itu, sampai akhirnya menjadi sebuah telaga.

Unsur Intrinsik Danau Telaga Warna

Berikut ini adalah unsur intrinsik dongeng cerita rakyat danau Telaga Warna:

  • Tema : Tentang kemanusiaan
  • Alur : Pada dongeng rakyat ini menggunakan alur maju
  • Tokoh dan watak :
    • Raja Prabu Suwartalaya : penyayang, bijaksana, baik hati
    • Ratu Purbamanah : penyayang, penyabar
    • Putri Gilang Rukmini : Manja, pemarah, kurang ajar
  • Setting (Latar) :
    • Latar tempat : Istana, Gua
    • Latar suasana : Sedih, senang, mengejutkan

Amanat atau Pesan Moral Cerita

Pemberian yang tulus dari seseorang sebaiknya kita terima dengan baik, meski mungkin tidak seperti yang kita inginkan. Menghormati pemberian orang lain adalah salah satu contoh hidup rukun, baca manfaat hidup rukun.

Video dongeng cerita asal usul Telaga Warna

Berikut ini adalah video dongeng cerita rakyat nusantara singkat:

Teman, itu saja yang dapat aku tuliskan tentang ciri-ciri yang sesuai dengan cerita asal usul Telaga Warna, semoga bermanfaat. Tolong koreksi ya, soalnya ini adalah tugas sekolah yang aku buat.

Yuk tulis komentar kamu