Cerita inspiratif garam dan air. Seorang gadis cantik sedang termenung di teras rumahnya, dengan kedua tangan yang menopang dagunya di atas meja. Ia nampak murung dan sedih.
“Anita, apa yang kamu lakukan?” tanya Bu Ena dari balik pagar rumahnya yang sudah rapuh.
“Saya binung Bu, sudah melamar pekerjaan ke sana ke sini tidak ada yang menerima saya, semuanya menolak,” jelasnya.
“Mari sini, sekalian makan siang bareng Ibu,” ajaknya.
Anita pun mengangguk, pertanda menerima tawaran itu, kemudian ia membantu Bu Ena masak untuk makan siang untuk anggota keluarganya.
Bu Ena membawa gelas dan ember berisi air, “Anita mendekat ke sini,” panggilnya, “lihat ini.”
Bu Ena memasukkan satu sendok garam ke dalam gelas dan ember, “coba kamu rasakan,” pintanya.
“Air di dalam gelas sangat asin, sedangkan di dalam ember tidak begitu asin Bu,” jelas Anita.
“Ini perumpan kamu dan masalahmu, gelas dan ember menjelaskan dirimu, sedanangkan garam adalah malasahmu.”
“Maksudnya bagaimana Bu,” Anita bingung.
“Jika kamu menjadikan dirimu gelas, maka kamu menganggap garam itu sebagai masalah besar untukmu, sedangkan jika kamu menganggap kamu ember, dimana garam tidak bisa banyak merubah rasanya, kamu akan lebih semangat menjalani hidup karena tidak menganggap masalah yang kamu hadapi sebagai masalah besar,” jelasnya.
Pesan moral cerita inspiratif garam dan air
Sebesar apapun masalahmu, asal kamu yakin dan kuat dalam menjalaninya, itu tidak akan membuatmu terpuruk, justru harusnya bisa membuat kamu lebih desawa. Ingat! Sebesar apapun masalahmu, masih ada Tuhan yang maha besar siap membantumu.
Baca:
– Cerita inspiratif botol
– Cerita singa dan tikus
– Kisah inspiratif kehidupan nyata
Terima kasih sudah membaca dan membagikan artikel ini, koreksi jika aku salah ya!