in

SenangSenang KerenKeren NgakakNgakak SedihSedih TakutTakut KagetKaget

Cerita tolong menolong sesama teman

Cerita tolong menolong sesama teman
Cerita tolong menolong sesama teman

Cerita tolong menolong sesama teman. Hi semua, apa kabar? Semoga sehat selalu ya, kali ini aku mau bercerita dengan tema tolong menolong.

Sebetulnya ini adalah tugas sekolahku, jika kalian mau, boleh kok, tetapi jangan seluruhnya di copy, aku mau kalian edit dahulu dan kembangkan lagi.

Cerita ini tidak aku berikan judul, aku mau kalian yang memberikan judulnya sendiri, hehehe. Jika sudah menemukan judulnya, tulis di kolom komentar ya!

Cerita tolong menolong sesama teman

Setiap pagi Andini selalu saja telat sekolah, sebetulnya Bu Guru selalu maklum karena lokasi rumahnya yang jauh, namun Anton masih saja menyidirnya setiap kali dia telat.

“Makanya kalo bagun pagian dikit,” celetuk anton ketika Andini berjalan masuk menuju bangkunya itu.

Andini yang baik hanya membalas senyum, setelah ia mencium tangan Bu guru. “Macet lagi ya,” tanyaku yang duduk sebelahan dengan dia. Anggukannya, sekaligus mengiyakan pertanyaanku.

Baca juga: Cerita Keajaiban Bersedekah Untuk Anak

Rumah Andini memang jauh, tetapi yang menyebabkan hampir setiap hari dia terlambat adalah jalur utama menuju rumahnya adalah area pasar yang becek, bahkan suka tergenang dengan air semata kaki, belum lagi jika banyak mobil yang menurunkan barang-barang dagangan.

Akibatnya banyak angkot yang ngetem sembarangan berharap ada penumpang yang naik dari pasar, sedangkan ini adalah alat transportasi utama menuju sekolah yang digunakan Andini.

Aku menceritakan kisah Andini kepada orang tua, sepertinya mereka tahu aku memberi kode agar mereka mengizikanku memberikan sepeda bekas milikku yang masih layak pakai, “Iya boleh!” jawab mereka kompak.

Andini adalah anak yang pintar, selalu bisa menjawab pertanyaan dari guru, sepertinya itu juga yang menjadi alasan Bu guru selalu memaklumi telatnya Andini.

“Din, maaf sebelumnya, aku ada sepeda tidak terpakai, sepeda itu masih layak pakai dan bagus menurutku, apakah kamu mau menerimanya?” Dengan mata berkaca-kaca, sesekali menunduk, dan kembali melihat mukaku.

“Apakah niat baik ini sudah diberitahukan orang tua kamu?”

“Iya sudah!”

Andini anak yang baik, sebelum memutuskan untuk menerimanya dia bertanya kepada mama dan papanya, dan merekapun menyetujuinya.

Baca juga: Clara Itu Anak Pemilik Supernatural

Aku mengantarkan sepeda itu pada hari Minggu, bersama Ayah dan Bundaku, sekaligus silaturrahmi bersama keluarga Andini.

Setelah itu Andini jarang telat lagi dan kita selalu pulang bersama. Sekarang Anton yang malah sering telat, tidak ada yang tahu alasannya apa, tetapi kata teman-teman di sekolah, dia selalu telat bagun pagi, apakah ini karma? hehehe.

Nah itu dia teman-teman, cerita tolong menolong sesama teman untuk tugas sekolahku. Ini bukan kisah nyata, hanya karangan saja dan nama Anton adalah mana Kakakku ahahahahha. by!

Pesan moral:

Jika kita menolong dalam kebaikan, maka apabila nanti kita berada pada posisi itu, kita akan ditolong orang lain, atau Tuhan menjaga kita untuk tidak pada posisi itu.

Yuk tulis komentar kamu