Dokter Ajaib. Keni adalah seorang anak berumur 4 tahun yang sangat menyukai hal baru. Keni memiliki adik berumur 1 tahun yang bernama Kaya. Dan kakak yang berumur 15 tahun bernama Kiey.
Suatu hari di Taman Kanak-Kanak Keni…
“Anak-anak, kita harus memiliki cita-cita. Siapa yang tau apa itu cita-cita?” tanya Kak Lesti, guru Keni.
“Tidak tau, kak!” seru anak-anak.
“Jadi, cita-cita adalah harapan untuk mencapai tujuan, sehingga menghasilkan kemauan, rencana untuk masa depan. Cita-cita berguna agar kita semangat beajar, demi mencapai masa depan kita, tujuan lainnya adalah untuk bahagiakan orang tua,” jelas Kak Lesti.
Baca: Puisi cita-cita
“Lalu, bagaimana cara kita mendapat cita-cita?” tanya Keni.
“Pertanyaan yang bagus, Keni. Begini, kita tidak mendapat, tapi kita yang memilih.” Penjelasan Kak Lesti membuat Keni dan anak-anak tidak mengerti.
“Nah, saat besar nanti, Keni ingin menjadi apa?” tanya Kak Lesti.
“Jadi anaknya mama, kak,” ujar Keni membuat Kak Lesti tertawa.
“Bukan, Keni.” Kak Lesti terkikik. “Saat besar, kamu ingin menjadi apa? Apakah arsitek, guru, penulis, atau polisi?” Kak Lesti memperjelas semua mulai memahaminya dengan baik.
“Baik anak-anak, kakak beri tugas… presentasi tentang profesi kalian di depan kelas. Hari Senin depan, ya,” tutur Kak Lesti.
“Ya, kak!”
Dokter Ajaib
Di rumah Keni…
“Mama, Keni ada tugas membuat cita-cita!” seru Keni saat masuk rumah.
Ia tidak melihat mama di ruang televisi, keluarga, dan dapur. Ternyata, mama berada di kamarnya. Ia sedang terbaring. Dan Kak Kiey datang dengan nampan berisi secangkir teh.
“Ada apa, kak?” tanya Keni.
“Mama sakit, Ken,” jawab Kak Kiey.
“Apakah itu buruk?” tanya Keni.
“Ya, benar, Keni. Kita harus membawa mama ke dokter,” ujar Kak Kiey meletakkan teh di meja sebelah kasur mama.
“Dokter? Siapa itu, dokter?” tanya Keni.
“Dokter adalah seorang bisa membantu mengobati atau merawat orang yang sedang sakit,” jawab Kak Kiey.
“Oh.”
Baca:
– Tes buta warna angka
– Materi PUAD
Malam harinya, Kak Kiey, Keni, Kaya, mama, dan papa pergi ke Klinik Dokter Suraya. Saat sampai di sana, Keni melihat peralatan-peralatan dokter yang membuatnya penasaran.
“Pa, ini apa?” tanya Keni.
“Itu peralatan dokter untuk mengobati pasien,” jawab papa.
Saat dokter memeriksa mama, Keni mengamatinya dengan baik-baik. Dan dokter pun menyimpulkan penyakit yang diderita mama, itu membuat Keni terkejut.
“Kok, dokter itu bisa menebak penyakit mama, jangan-jangan, dia penyihir,” ujar Keni.
“Bukan, Keni! Dokter hanya memakai peralatannya tadi untuk mengecek penyakit yang dialami mama saat ini,” jelas Kak Kiey.
“Wah, keren! Dokternya ajaib, ya, kak?” Keni terkagum-kagum.
“Terserah.”
Ternyata, mama mengidap penyakit amandel. Jadi, mama harus menginap selama 3 hari, dan Keni izin tidak sekolah selama 3 hari.
Akhirnya, setelah 3 hari dirawat di rumah sakit, mama diperbolehkan pulang.
“Wah, dokter itu sangat hebat, kak!” kata Keni berbinar.
“Ya, Keni. Kamu bisa jadi seperti dokter saat besar nanti,” kata Kak Kiey.
“Jadi, dokter itu adalah cita-cita!?” seru Keni.
Akhirnya, ia menemukan cita-cita yang menurutnya hebat. Besar nanti, Keni ingin menjadi dokter, kalau kamu?
Apapun cita-citanya, kamu harus terus berusaha menggapainya.
Baca:
– Anak Indigo
– Teka teki MOPD
Terima kasih sudah membaca dan membagikan cerita tentang cita-cita jadi dokter ini. Koreksi jika ada kesalahan ya!
Kamu juga bisa mengirim tulisan seperti ini. Yuk, Buat Sekarang!
Cerita yg bagus