in ,

SenangSenang KerenKeren NgakakNgakak SedihSedih KagetKaget TakutTakut

Dongeng Anak – Pemalas

Dongeng Anak - Pemalas
Dongeng Anak - Pemalas

Giggleboo Land. Sebuah negeri di mana semua penduduk diajarkan untuk sopan, mandiri, ramah, tidak sombong, selalu bersyukur, bahagia, dan satu lagi, TIDAK MALAS. Bagi penduduk Giggleboo Land, kemalasan adalah suatu dosa yang sangat, sangat, sangat, besar. Jika ada seorang penduduk yang malas, pasti para penduduk akan selalu menegurnya.

Maka dari itulah, pemimpin pertama Giggleboo Land, Pak Giboo, membuat sebuah aturan. Para Giggles (sebutan untuk penduduk Giggleboo Land yang berusia 7-14 tahun) diwajibkan untuk ‘berlatih bekerja sejak dini. Pada saat seorang anak penduduk Giggleboo Land sudah tepat berusia 7 tahun, mereka harus daftar Kegiatan Berlatih Bekerja Giggles, tentunya untuk bekerja. Bekerja apa saja boleh, memasak untuk para Giggloo (sebutan untuk penduduk Giggleboo Land yang sudah tua), mengajar di TK Giggleboo, merawat penduduk Giggleboo yang sakit, mengasuh Booboo (sebutan untuk bayi yang lahir dan tinggal di Giggleboo Land), apapun boleh!

O iya, aku lupa memberitahumu. Kegiatan Berlatih Bekerja Giggles akan memberi upah kepada Giggles berupa makanan. Setiap hari, mereka akan dikirimkan makanan gratis oleh panitia Kegiatan Berlatih Bekerja Giggles. Untuk pagi, siang, dan malam. HANYA UNTUK YANG RAJIN BEKERJA. Sedangkan, kebanyakan orangtua Giggles yang anaknya tidak rajin bekerja, tidak akan diberi makan.

Besok adalah ulang tahun Vincent yang ke-7. Jadi, tak lama lagi, Vincent akan berlatih bekerja. Vincent adalah anak yang malas. Mungkin dia adalah Giggles paling malas. Setiap hari, ia hanya makan, bermain dan tidur. Ia malas berolahraga, pergi ke taman, bahkan mandi!

“Vincent, kamu sudah tidak bisa malas-malasan lagi. Kamu sudah akan ikut Kegiatan Berlatih Bekerja Giggles. Di negeri kita ini, YANG MALAS TIDAK BOLEH MAKAN.” Kakak Vincent, Viony, memperingatkan kepadanya.

“Ah, Kakak. Tidak mungkin! Mama dan Papa itu baik sekali. Mereka akan tetap memberi mereka makanan,” kata Vincent, santai.

“Ingatkah kamu, Pak Giboo, pemimpin pertama negeri kita?! Beliau tidak mengizinkan ada Giggles malas di negerinya!” seru Viony.

“Aku tidak peduli. AKU HIDUP ENAK, BUKAN HIDUP MALAS,” bantah Vincent.

“Pasti awalnya enak. Bermalas-malasan, tidak bekerja … tetapi akhirnya pasti pahit, Vincent!” Viony masih berusaha memperingatkannya. Ternyata Vincent sudah tertidur.

Keesokan hari, ulang tahun Vincent. Vincent bangun sangat kesiangan (tetapi itu sudah biasa baginya). Aroma kue kering kesukaan Vincent semerbak sampai ke kamarnya. Vincent pun terbangun. Seluruh rumah dihias dengan pita biru dan balon putih. Tidak ada kue tart, karena Vincent tidak suka kue tart.

“Selamat ulang tahun!” seru Mama, Papa, dan Viony. Vincent meniup lilin. Kini, ia sudah berusia 7 tahun.

“Bersiaplah untuk mendaftar Kegiatan Berlatih Bekerja Giggles,” kata Papa.

Sore harinya, Vincent diantar Mama untuk mendaftar Kegiatan Berlatih Bekerja. Vincent malas mandi, jadi ia tidak mandi. Bahkan ia harus benar-benar mengumpulkan niatnya untuk naik GiggleBiggle, kendaraan yang dipakai di Giggleboo Land. GiggleBiggle dapat melesat sangat cepat sehingga Vincent dapat tiba di Gedung Kegiatan Berlatih Bekerja Giggles secepatnya, tetapi ia tetap malas.

“Baik, nama panjangmu Vincent Little Giggle, ya… ah, ini dia data tentangmu. Selamat ulang tahun, Vincent! Sekarang, sebutkan satu pekerjaan yang ingin kamu lakukan untuk Kegiatan Berlatih Bekerja Giggles,” kata seorang panitia.

“Tidur,” jawab Vincent. Mama menutup mulutnya.

“Maksud Vincent adalah… ehm … dia ingin memasak untuk Giggloo,” kata Mama, terbata-bata; berusaha menutupi kesalahan Vincent.

“Baiklah. Kamu akan dapat tugas memasak untuk salah satu Giggloo, yaitu Nenek Pillow.” Panitia itu mencatat pekerjaan Vincent. Vincent menghela napas.

Keesokan harinya, ia harus mulai bekerja. Namun, ia bangun kesiangan seperti biasa. Seharusnya, ia menyediakan sarapan dan makan siang untuk Nenek Pillow.

“Hoaaahm …,” Vincent menguap.

“Vincent, ini sudah pukul 12 siang. Kamu belum masak, dan Nenek Pillow belum makan,” kata Mama saat ia masuk ke kamar Vincent.

“Biarkan saja. Aku hanya perlu makan sepotong Giggle Pie, pai stroberi khas Giggleboo yang enak itu, dan aku akan kenyang. Nenek Pillow pasti akan diurus oleh Giggles lain. Jadi, aku tidak perlu khawatir.” Vincent kembali tidur dan bermalas-malasan.

Sudah seminggu ia tidak memberi Nenek Pillow makanan sama sekali. Ia tidak mengerjakan pekerjaannya. Jadi, Vincent tidak makan juga. Kegiatan Berlatih Bekerja Giggles tidak memberinya makan, begitu juga dengan keluarganya.

“Aku lapar, aku lapar! Sudah seminggu aku tidak makan dan hanya minum!” tangis Vincent.

“Vincent, kita harus pergi ke Gedung Kegiatan Berlatih Bekerja Giggles. Mereka memanggilmu,” kata Viony.

“Baiklah,” kata Vincent.

Ternyata, Panitia Kegiatan Berlatih Bekerja Giggles sangat marah kepada Vincent. Nenek Willow sakit karena tidak ia beri makanan sedikit pun. Untungnya, Giggles lain bernama Larry mau memberi makan untuk Nenek Willow. Namun, makanan dari Larry pun hanya sedikit, karena Larry bertugas untuk Giggloo lain dan hanya sedikit makanan yang tersisa.

“Ck, ck, ck. Untungnya Nenek Willow sudah merasa lebih baik. Larry kami beri makanan lebih karena inisiatif. Kami tidak akan memberimu makan sampai kamu tidak malas lagi!” seru seorang panitia.

“Terima kasih, kak panitia. Vincent, aku sempat merawat Nenek Willow dan ia demam. Tubuhnya kurus karena tidak makan. Ia sering menanyakan kepadaku, kapan kamu datang,” tambah Larry yang sedang ada di sana juga.

“Maafkan aku! Aku lapar sekali. Aku menyesal. Nenek Willow pasti menderita. Berat badanku pun menurun karena tidak makan, dan aku menjadi sangat lemas. Hukumlah aku bila perlu, tetapi mohon beri aku satu buah apel saja.” Vincent menangis kencang.

“Janji tidak akan malas lagi?” tanya panitia yang lain. Vincent mengangguk.

“Kamu tidak akan kami hukum untuk kali ini. Namun, jika Nenek Willow atau Giggloo lain melaporkan bahwa kamu malas, kamu akan dihukum,” kata panitia tadi.

Sejak itu, Vincent menjadi Giggles yang rajin. Ia memasak untuk Nenek Willow, bahkan sering menyediakan makanan lebih untuk Giggloo lain. Ia mendapatkan makanan dari Kegiatan Berlatih Bekerja Giggles setiap hari, bahkan mendapat makanan lebih seperti Larry.

Ternyata, kemalasan itu bukan hanya merugikan diri kita sendiri, tetapi dapat merugikan orang lain. Lagipula, kalau masih malas, bagaimana mau menjadi anak hebat? Yuk, mulai menjadi anak yang rajin perlahan-lahan. Awalnya hanya sekadar mengerjakan tugas dengan tertib, merapikan kamar sendiri dan berolahraga untuk kesehatan tubuh diri sendiri, tetapi lama-kelamaan kita bisa membantu orang dengan menjadi anak yang rajin.

Terima kasih sudah membaca Dongeng Anak yang berjudul Pemalas. Silakan tuliskan koreksi ataupun masukanmu di kolom komentar ya…

Kamu juga bisa mengirim tulisan seperti ini. Yuk, Buat Sekarang!

3 Komentar

Balas komentar

Yuk tulis komentar kamu