Hadiah Tak Terlupakan Dari Ayah. Ramadhan kali ini mungkin terasa sangat berbeda untukku. Hal ini karena Ayah memberikan hadiah ulang tahun yang sangat berharga, yang tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku.
Tepat akhir bulan Juni, pada tanggal 27 Juni aku genap berusia 10 tahun. Namaku Indra, aku merupakan anak satu-satunya dari orang tuaku hingga saat ini. Aku bilang saat ini karena aku gatau nanti ke depannya akan punya adik atau tidak.
Baca juga: Cerita anak tentang keseruan tiga sahabat
Kalau boleh minta sih, aku minta adik laki-laki, juga agar nanti bisa aku ajak main bola. Tapi kalau dikasih adik perempuan juga gapapa sih, intinya aku selalu mensyukuri pemberian Allah.
Saat ini aku baru saja naik kelas 4 di SDN Sinar Pagi 10. Ayah selalu memberikan hadiah ulang tahun setiap tahunnya. Aku senang sekali punya Ayah seperti Ayah, karena beliau selalu memberi hadiah apabila aku mendapat peringkat atas di kelas.
Kenaikan kelas kali ini, bertepatan dengan ulang tahunku dan di bulan yang penuh berkah dan rahmah, yaitu bulan Ramadhan. Semuanya juga bertepatan dengan hari liburan sekolah.
2 tahun yang lalu, Ayah merayakan dengan pesta ulang tahun, walau sederhana tapi aku sangat bahagia, Ayah juga memberiku hadiah seperangkat meja belajar. Aku senang sekali, dan tidak sabar menunggu hadiah dari Ayah untuk ulang tahunku tahun ini.
Apa lagi bertepatan dengan peringkatku di kelas. Aku masuk dalam peringkat 3 besar di kelas sehingga aku yakin Ayah akan memberikan hadiah berlipat ganda di tahun ini, hehehe. Udah ngarep banget nih.
Ayah berjanji akan memberiku hadiah tepat pada tanggal 27 Juni, hari ulang tahunku. Pagi harinya, aku sudah merajuk kepada Ayah untuk meminta hadiah ulang tahunku.
“Ayah, mana hadiah ulang tahun dan kenaikan kelas buat Indra?” tanyaku.
Baca juga: Tips mencari hadiah ulang tahun untuk orangtua
“Sabar ya sayang, nanti Ayah pasti memberikannya tepat waktu. Indra hari ini puasa kan yah?” jawab Ayah sambil bertanya. “Ya Ayah, pasti itu. Aku kan udah gede,” timpalku.
Siang menjelang sore hari, Ayah meminta aku untuk segera mandi dan membantu Mama membereskan segala sesuatunya. Aku masih tidak mengerti apa maksud Ayah. Aku pun bertanya pada Mama tapi beliau tidak menjawab.
Sekitar jam 4 sore, aku sudah siap di mobil untuk berangkat ke tempat tujuan dimana aku akan diberi hadiah oleh Ayah. Mobil pun melaju dan tiba di tempat tujuan. Aku melihat tanda di depan bangunan tersebut “Panti Asuhan Sinar Kasih”.
Ternyata Ayah mengajakku untuk merayakan ulang tahun di Panti Asuhan, sambil berbuka puasa bersama anak-anak yatim, piatu, yatim piatu dan anak terlantar.
Aku tidak pernah menyangka akan mendapat hadiah seperti ini. Awalnya kecewa, karena tidak ada hadiah barang yang aku bayangkan, mainan keren, atau hal lain yang membuatku senang.
Ternyata, hadiah ini adalah yang terbaik, bisa berbagi rezeki dengan teman-teman diluar sana yang kurang beruntung.
“Indra, bagaimana dengan hadiah ulang tahun Ayah kali ini?” tanya Ayah.
“Indra seneng banget Ayah, mendapat hadiah seperti ini. Indra seneng bisa berbagi dengan teman-teman di Panti Asuhan ini. Makasih ya Ayah, Mama. Indra ga akan pernah lupa hadiah ini seumur hidup Indra” jawabku dengan mata berbinar.
“Iya Indra, Ayah ingin agar kamu bisa lebih mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita. Ayah ingin kalau nanti Indra juga selalu membagi rezeki Indra dengan mereka yang kurang beruntung” sambung Ayah.
“Ya Ayah, Indra ngerti. Makasih ya” jawabku sambil memeluk Ayah dan Mama.
Entah apa yang terjadi jika tidak ada Ayah atau Mama, apakah aku akan bahagia seperti sekarang ini? Aku hanya bisa beryukur kepada Allah SWT atas apa yang sudah diberikan kepadaku.
Aku tidak akan pernah melupakannya seumur hidupku. Hadiah ini membuat aku semakin mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepadaku hingga saat ini.
Baca juga: Ucapan selamat pagi
Terima kasih sudah membaca cerita anak Hadiah Tak Terlupakan Dari Ayah, semoga bermanfaat. Mohon maaf atas segala kekurangan, jangan lupa berikan komentar ya.