Kisah Raja Semut, Kancil, dan Gajah – Part 1 | Dongeng Kancil
Gemuruh hentakkan kaki yang semakin mendekat dan mengguncang alam sekitar. Debu-debu yang menutup pandangan mata membuat semuanya berteriak ketakutan. Ibu yang kehilangan anaknya, ayah yang kehilangan keluaranganya, semua bercampur jadi satu.
Semuanya seakan mematung, tidak bergerak karena ketakutan, merasa dalam bahaya semua berlari dengan mata yang tertutup debu tanah yang kering tidak tertimpa air hujan berbulan-bulan.

“Awas… awas…!” teriak semua semut-semut yang mencoba mengingatkan teman-teman lain untuk segera menghindar dari injakan kaki besar yang mulai merusak daerah kekuasaan raja semut.
Hanya dalam hitungan menit, 3 ekor gajah berhasil memporakporandakan kerajaan semut. Ribuan semut terluka dan ratusan yang mati terinjak oleh gajah liar yang mencari makanan. Ladang tebu yang luas pun hancur dimangsa 3 ekor gajah itu.
Gajah yang tanpa sadar telah merusak kejaraan semut itu, mulai meninggalkan daerah setelah mereka merasa kenyang. Semut-semut kecil itu tidak mungkin melawan serbuan gajah yang ukurannya ribuan kali lebih besar dari mereka.
Mereka mulai memperbaiki kerusakan yang ada, khususnya lubang-lubang atau pintu untuk masuk ke kerajaan semut yang tertutup oleh injakan gajah. Beberapa yang lain menolong sesama semut yang terluka, membuat makanan, dan mencari obat-obatan.
“Raja, sebaiknya kita menemui kelompok gajah itu, sekaligus memberitahukan kepada mereka semua untuk tidak mencari makan di daerah ini, karena ladang ini milik kita,” ucap sang Patih yang geram melihat kelakuan 3 gajah itu.
“Apa? Maksud kamu aku harus berbicara dengan gajah?” …..
Bersambung ke dongeng kancil …. Kisah Raja Semut, Kancil, dan Gajah – Part 2
Pic: www.clker.com