in ,

NgakakNgakak SenangSenang KerenKeren SedihSedih KagetKaget

Kursi malas empuk milik Nara

Kursi malas empuk
Kursi malas empuk

Kursi malas empuk milik Nara. Ini adalah tulisan keduaku di website penulis cilik ini, kali ini aku akan menceritakan kisah seorang anak bernama Nara.

Nara adalah seorang anak perempuan yang baik hati, saat ini dia kelas 5 SD (Sekolah dasar), dia sangat senang berbagi dan memberi kepada siapapun yang bisa dia bantu.

Liburan tahu baru kemarin, dia tidak jadi jalan-jalan, karena ayahnya tidak mendapatkan izin dari kantornya untuk cuti tahunan.

Nara, tidak bersedih, lantas dia merakan liburan hanya di rumah, dengan membantu ibunya dan belajar memasak.

Kursi malas empuk

Suatu hari, ayahnya pulang dari kantor, membawa sebuah tas yang dia gemblok berwarna biru. Jelas sekali itu bukan tas yang biasa ayahnya bawa.

“Kok ayah membawa dua tas, tas siapa itu yah?” tanya Nara sambil mencium tangan ayahnya.

“Ini bukan tas Nak, ini kursi malas empuk untuk kamu.”

“Ayah, bercanda deh, masa kursi bisa masuk ke dalam tas, bagaimana ceritanya?” Nara pun mengajak ayahnya untuk duduk dan berkumpul bersama sambil menonton TV.

Setelah duduk, ayah pun segera membuka tas biru itu, kemudian memberitahukan cara menggunakan kursi malas itu.

Baca juga: Cara membuat periskop

Cara menggunakan kursi malas (Lazy Bag)

  • Buka tas ini, jadi ada dua bagian yang harus kalian isi dengan angin, yaitu kanan dan kiri.
  • Jika di dalam ruangan yang kurang angin, maka gunakan bantuan kipas agin untuk mempermudahnya.
  • Jika di luar ruangan, cukup mengayunkan dari sisi kanan ke kiri ata sebaliknya.
  • Jika sudah terisi penuh dengan angin, sekarang tinggal ditutup dengan cara melipat beberapa kali kemudian tekuk dan kunci.
  • Bagian yang digunakan untuk duduk adalah bagian yang dijahit.

Jika sudah selesai tutup bagian yang terbuka, sehingga udara yang masuk tidak bocor keluar.

Cara menggunakan kursi malas

“Wah, ayah hebat,” sahut Nara yang sudah memiliki kursi baru.

“Kursi ini, dapat kamu bawa kemana-mana, di kamar, di teras, atau ke pantai, bisa kamu jadikan kursi santai panjang untuk rebahan” jelas ayah.

Nara pun bahagia, karena mendapatkan kursi baru. “Sebenarnya yang membeli kursi ini adalah Ibu, karena sering melihat kamu duduk tidak nyaman, baik membaca buku, menonton tv, dan belajar,” ayahnya memberikan penjelasan.

“Wah, terima kasih yang Bu, ibu memang terbaik sedunia deh, pasti malah ya harganya?” sahut nara.

“Tidak mahal kok harganya, tadinya itu mau membeli kursi lipat dari bahan plastik atau rotan, tetapi mungkin susah untuk dibahawa kemana-mana, makanya itu mencari kursi santai unik untukmu biar bisa mobile, iya sayang sama-sama,” jawab ibunya Nara.

Kursi malas

Lihat produk dan modelnya –> Di sini

Keesokan harinya…

Sedekah untuk pengemis

Selesai membantu ibunya memasak dan membersihkan rumah, Nara membawa kursi malas itu ke depan teras, maksudnya adalah agar bisa membaca buku sambil rebahan.

“Permisi neng, sedekahnya…” sahut seorang pengemis tua yang sedang berdiri di luar pagar rumahnya.

Nara segera menghampirinya dan memberikan uang sebesar Rp. 20.000,- kepadanya, “Maaf ya nek, tapi tolong kembalikan Rp. 10.000, karena itu uang jajan aku hari ini,” pinta Nara.

Nenek tua itu segera membuka kantong ajaibnya yang berisi penuh dengan uang receh, “Ini nak, kembaliannya,” pengengemis itu memberikan kembalian.

“Loh, ini lebih Nek, ini Rp. 15.000,- jawabnya.”

“Sudah tidak apa-apa, itung-itung sedekah buat kamu dari nenek,” jawab nenek itu yang langsung membuang muka untuk pergi.

Sejenak nara bingung, tetapi dia ketawa. Nara pun melanjutkan membacanya sampai selesai.

Baca juga: Cerita lucu Pengemis heroik

Nah teman, itulah cerita kursi malas empuk milik Nara buatanku, terima kasih sudah membacanya ya.

Satu Komentar.

Balas komentar

Yuk tulis komentar kamu