in

NgakakNgakak KerenKeren SenangSenang KagetKaget TakutTakut SedihSedih

Misteri Kedai Ice Cream

Misteri Kedai Ice Cream
Misteri Kedai Ice Cream

Misteri Kedai Ice Cream. Hai aku Mita. kini aku duduk di bangku kelas 5. Di kelasku ada satu grup detektif. Namanya adalah detektif oke. Mereka sering berpura pura menyelidiki kasus sembari bercanda. Dan… aku termasuk anggota dalam grup itu. Grup detektif oke mempunyai 5 anggota. Yaitu Aku, Farah, Hasna, Nadya dan Rana. Kami semua juga bersahabat lho..

Akhir akhir ini , kami mendapatkan kasus baru. Banyak orang yang membicarakan tentang penjual es krim baru di ujung sekolah. Penjual es krim itu tak menggunakan gerobak melainkan warung. Nama warungnya adalah kedai Ice. “Memangnya.. apa sih, yang aneh dari es krim itu?” Tanya Rana penasaran.

Akhirnya Kami pun memutuskan untuk menyelidiki kedai Ice itu. Ketika hari libur , kami pun mengunjungi kedai Ice itu. Kebetulan ketika libur penjual es tersebut datangnya agak siang. Karena kami datangnya pagi , jadi kedai itu belum buka sehingga kami bisa dengan santai menyelidikinya.

Dengan peralatan yang lengkap , kami pun memulai penyelidikan. Kami bergaya seolah olah menjadi detektif sungguhan dengan menggunakan kacamata hitam. “Tercium bau yang aneh detektif… baunya seperti bau.. bau.. busuk.. iya bau busuk” Ucap Farah sambil terus mencium kedai itu dan mencari sumber bau. “Ada ada aja kamu rah… ini tuh bau buah buahan yang udah terlalu matang.” Balas Nadya.

“Hmm.. lalu apanya yang aneh ya??” Kataku bertanya tanya. Saat sedang melakukan penyelidikan tiba tiba Bang Faris atau yang sering disebut bang Es krim datang ingin membuka kedainya. Kebetulan sekali.. kami pun membeli es krim nya supaya bisa mengecek rasa misterinya.

“Es krimnya mau rasa apa dek?” Tanya bang eskrim. “Terserah aja deh bang.” Jawab Hasna mewakili. Kami pun menikmatinya tanpa memperhatikan atau melihat dulu es nya. Kacamata hitam membuat pandangan kami kurang jelas.

“Perasaan gak ada yang aneh deh..” Ucapku sambil terus menyeruput es krimnya. “Iya.. es krimnya mantul lho..” Sambung Rana mendukungnku. Karena kami masih belum puas dengan hasil , kami pun berencana untuk melakukan penyelidikan lagi besok.

Ketika besok tiba.. Karena kami sekolahnya siang sekitar jam 09.00 pagi , maka kami berencana untuk mengunjungi kedai Ice pukul 07.00 pagi. Karena jika hari sekolah , kedai itu buka pukul 06.55. “Baang.. es krimnya satu bang!” Teriak Nadya dari kejauhan disertai larian. Karena masih pagi , jadi kami tak membelinya. Hanya Farah yang membelinya. Ia menyangka kalau kami juga akan membelinya padahal tidak.

Ketika Farah memakannya.. “Lah.. bang kok yang ini rasanya manis sih.. kemarin asam.” Keluh Farah. “Yaah.. dek, katak adek kan rasanya terserah. Jadi kemarin abang kasih yang Nanas. Kalau ini karena adek datangnya terlalu pagi jadi baru ada yang rasa coklat..” jelas bang es krim panjang lebar. “Owh.. gitu ya bang.. hehe..” wajah Farah memerah karena malu. Kami pun tertawa cekikikan.

Ketika pulang sekolah tiba tiba… “Aww.. sakit.. sakit sekali perutku.. jangan jangan karena es krim tadi..” “Teman temaan.. aku sudah tau jawabannya. Pasti orang orang membicarakannya karena di dalam es itu mengandung racun.. buktinya sekarang aku sakit perut..” Teriak Farah sambil berlari kecil ke rumah pertemuan detektif oke. “Itu pasti bukan karena es krimnya.. tapi karena kamu makan es pagi pagi sebelum sarapan.. buktinya kemarin kita makan tapi tadi pegi gak makan kita gak sakit perut kok..!” Balas Hasna gemas. “Yaah.. ternyata kalian gak ikut makan ya..aw..aw..aw..” Ucap Farah sambil memegang perutnya dan berlari menuju kamar mandi. Kami pun kembali tertawa melihat kelakuannya.

Ketika Farah kembali dari toilet.. “Tapi masih ada 1 pertanyaan.. kenapa kedai Ice itu menjadi pusat pembicaraan orang orang sekarang?” Ujar Rana bertanya tanya. “Kalau begitu , kita tanya Vina saja. Dia kan Update terus kepada kedai Ice” Saran Nadya.

Kami pun mengunjungi rumah Vina. “Vina , kami mau bertanya. Kenapa sih es krim di kedai Ice itu menjadi pusat perbincangan orang orang akhir akhir ini?” Itulah kalimat pertama yang dilontarkan melalui mulutku ketika memasuki rumahnya. “Karena… es krim di kedai Ice itu sangat enak , punya banyak cabang di dunia , dan harganya tak mahal.” Jawab Vina sambil mengkhayal memakan es itu lagi. Yaah… jawaban se simple itu sampai harus dicari kesana sini… grup detektifku itu memang selalu kocak dan terkadang aneh… hehe…

Pesan Moral: Jangan asal menuduh siapapun, apa lagi yang belum kita ketahui pasti kebenarannya, karena dapat menimbulkan masalah besar.

Baca:
Perjalanan ke Negeri Sakura – Part 1
I am a food vlogger! – Part 1
Persami Yang Bikin Semua Happy

Sobat penulis cilik.. itulah cerita yang kubuat yang berjudul “Misteri Kedai Ice Cream”. Bagaimana menurut kalian ceritaku? Mohon saran , koreksi dan dukungannya ya… Terima kasih..

Kamu juga bisa mengirim tulisan seperti ini. Yuk, Buat Sekarang!

Yuk tulis komentar kamu