in

Perjalanan ke Negeri Sakura – Bagian Terakhir

Perjalanan ke Negeri Sakura
Perjalanan ke Negeri Sakura

Sayonara Tokyo

Hari ini adalah hari terakhirku di Jepang. Aku dan temanku masih memiliki rencana untuk mengunjungi Kuil Sensoji di Asakusa. Namun kami telah membeli tiket bus menuju bandara Narita pukul 12 siang. Karena itu kami harus ke Asakusa pagi-pagi sekali agar tidak ketinggalan bus tersebut. Kami telah sepakat untuk sarapan pukul 7 pagi dan berangkat menuju Asakusa pukul 8 pagi. Namun ternyata….

Krinnggggg. Alarmku berbunyi, menandakan sudah jam 5 pagi. Aku pun segera menuju kamar mandi dan bersiap solat Subuh, tetapi setelah solat aku masih mengantuk dan memutuskan tidur sebentar. Beberapa saat kemudian.
“hoahhhmmm.. enak juga tidur sebentar” kataku sesaat setelah bangun tidur. Aku pun segera mengecek jam lalu
“whooaaaaaaaaa.. sudah setengah tujuh lewat. Bisa telat berangkat nih. Haduh harus cepat mandi,” aku pun panik.
Dengan tergesa-gesa aku menuju kamar mandi. Secepat kilat aku pun selesai mandi. Untung saja semua barang telah selesai dipacking semalam, aku hanya tinggal merapikan peralatan mandi. Aku pun mengecek handphoneku, karena takut temanku menghubungiku selagi aku mandi tadi. Benar saja ada pesan whatsapp yang berisi:

Kita turun sarapan setengah delapan saja ya. Aku kesiangan
Luar biasa ternyata kami sama-sama bangun kesiangan. Akhirnya kami baru keluar dari hotel pukul setengah sembilan pagi. Kami pun segera membeli tiket kereta menuju Asakusa. Sesampainya di Stasiun Asakusa, kami harus mencari pintu yang tepat untuk menuju Kuil Sensoji. Kuil ini cukup terkenal bagi para wisatawan selain karena ingin berkunjung ke kuil yang memiliki lampion raksasa, di area kuil ini terdapat Nakamise Street yaitu sebuah jalan yang dipenuhi toko pernak-pernik khas Jepang. Harga barang-barang disini juga cukup murah.

Setelah berjalan sekitar 500 meter dari stasiun kamipun sampai di Gerbang Kuil Sensoji. Karena ini hari Jumat, pengunjung tidak terlalu padat. Namun tetap saja untuk mendapatkan foto dengan latar belakang yang bagus kami harus mengantri.
Memasuki gerbang, kami menuju kuil terlebih dahulu meskipun pernak-pernik sepanjang Nakamise street sungguh menggoda. Kami tidak mau waktu kami habis utnuk berbelanja dulu dan justru tidak sempat berfoto di kuil. Banyak orang yang membakar dupa untuk sembahyang di kuil, ada yang mencoba ramalan nasib, ada juga yang hanya berkeliling dan berfoto seperti kami. Oh iya, dari kuil ini terlihat juga Tokyo Skytree yang semalam kami kunjungi.
Selesai mengunjungi kuil kami pun segera kembali ke Nakamise Street untuk membeli berbagai jenis oleh-oleh. Ada hiasan Doraemon, Hello Kitty dan kartun-kartun yang sungguh lucu dan menggemaskan. Kami juga membeli payung transparan dan kipas khas Jepang. Padahal isi koperku sudah hampir penuh tapi barang-barang disini harganya murah dan juga bentuknya menarik.

Aku juga menemukan toko tas dengan harga yang murah. Aku membeli sebuah tas berwarna pink untuk adikku karena esok hari dia akan berulang tahun. Dan harga tas lucu itu hanya 1000 yen (= sekitar 120 ribu rupiah). Tentu saja aku juga membeli tas untuk diriku sendiri. Setelah puas berbelanja dan memastikan tidak ada pesanan teman-teman yang terlewat, pukul 12 siang kami selesai berbelanja. Dan kami membawa tas belanja cukup besar yang sudah terisi penuh.
Di perjalanan kembali ke hotel aku sambil memikrikan bagaimana agar barang-barang ini muat ke koperku yang sudah hampir penuh. Untung saja aku membawa tas cadangan. Kami tiba kembali di hotel jam 1 siang dan segera merapikan barang-barang yang baru saja kami beli di Asakusa. Masih ada sedikit waktu sebelum bus datang, kami pun membeli makan siang di sebuah restoran cepat saji yang ada di depan hotel.
Lima menit sebelum pukul 2 siang kami telah bersiap di halte. Tak lama kemudian bus yang akan membawa kami ke bandara datang. Aku cukup sedih karena ini berarti perjalanan kami segera berakhir. Jika saat datang kami melalui bandara Haneda, saat pulang kami melalui Bandara Narita.

Sekitar pukul setengah 4 sore kami tiba di bandara dan langsung check in. proses check in dilakukan secara mandiri melalui sebah mesin. Setelah memasukan bagasi dan melalui pemeriksaan petugas, kami segera mencari ruang ibadah karena kami berniat utuk solat. Alhamdulillah prayer room di Bandara Narita cukup nyaman dan kebetulan berdekatan dengan pintu masuk yang tertera di boarding pass kami.

Pukul 5 sore kami pun bersiap masuk pesawat. Dan akhirnya kamipun benar-benar meninggalkan Jepang. Pengalaman selama 4 hari ini sungguh berharga dan tak terlupakan. Jepang adalah Negara yang sangat bersih dan teratur. Aku berharap semoga negara kita bisa menjadi tertib dan bersih seperti ini. Oleh karena itu, kita harus mulai dari diri kita sendiri untuk hidup bersih dan rapi. Jika semua orang menerapkan pola hidup seperti itu, tentu akan tercipta lingkungan yang baik.

Sayonara Jepang… semoga lain waktu aku bisa kembali berkunjung kesana…

Yuk tulis komentar kamu