Semesta yang hilang – PART 1. Angkasa namanya, anak kesayangan Tn. Frost. Karna dimanjain dari kecil, yaa semua keinginannya harus diturutin. Angkasa ini jarang banget mendengar kata Jangan, Tidak, Gak Boleh, dan lain sebaginya. Walaupun Angkasa ini semua kemauannya diturutin, dilaksanain, dia jarang tersenyum dan bahagia, yaa mungkin karena udah bosen sama semua fasilitas yang diberikan Ayahnya.
Ayahnya Angkasa ini seorang CEO dari Perusahaan terkenal. Bercabang-cabang di mana-mana, bahkan sampai keluar Benua pun ada cabangnya. Angkasa ini seorang cucu mafia lho, tapi Ayahnya kurang minat meneruskan pekerjaan Kakeknya menjadi seorang Mafia, akhirnya yang meneruskan Om nya Angkasa. Om Dirga.
Angkasa dari kecil tinggal sama Om dan Tantenya, karena Ayahnya Angkasa sibuk sama kerjaannya yang ada dimana-mana. Karena dari kecil Angkasa tinggal sama Om nya yang Mafia, Perilaku Angkasa jadi kurang baik, apalagi sosialnya sangat Buruk.
Baca: Cerita anak Si Kancil dan Harimau
“Bima! Ayo cepat! Pesawat berangkat satu jam lagi!” Panggil Tante Senja dari luar yang sudah menunggu di dalam mobil.
“Tunggu Mah! Ini Angkasanya narik-narik aku biar gak keluar!” Teriak Bima.
Tante Senja pun menghampiri mereka berdua.
“Angkasa, pesawatnya sebentar lagi terbang, nanti kalau Bima ketinggalan pesawat gimana?” Ucap Tante Senja.
“kalau Bima pergi, Angkasa gak punya teman lagi! Bima gak boleh pergi!” Teriak Angkasa.
Tante Senja pun jongkok menyesuaikan tingginya dengan Angkasa, lalu mengelus kepala Angkasa dan memberikan senyuman manis kepada keponakannya itu.
“Besok kan hari pertama Angkasa di TK, Angkasa bakal dapat teman baru di TK, Bima juga bakal sekolah di China, nanti kalau Bima punya teman baru kan bisa di kenalin ke Angkasa.” Jelas Tante Senja.
“Gak mau! Teman main Angkasa Cuma Bima! Gak mau sama anak yang lain!” Angkasa tetap bersikeras agar Bima tidak pergi.
“Angkasa, nanti kalau Bima udah SMA, Bima bakal sekolah bareng sama Angkasa disini! Tapi sekarang Bima harus pindah dulu ke China, Angkasa mau kan nungguin Bima? Nanti Bima sering-sering main kesini kok!” Ucap Bima.
Baca: Cerita anak tentang hewan
Angkasa pun terdiam lalu kabur kekamarnya sambil menahan air matanya jatuh.
“Mah… Apa Bima gak usah pindah aja?” Tanya Bima memelankan suaranya.
“Udah gapapa, ayo kita berangkat.” Jawab Tante Senja.
Bima dan Tante Senja pun pergi menuju Bandara.
“Hikss Semua nya jahat sama Angkasa! Angkasa benci sama semuanya!” Angkasa pun menangis dan menenggelamkan mukanya ke bantal empuknya, lalu tertidur.
Peri yang lama, datang yang baru
“Angkasa, ayo bangun! Hari pertama Angkasa sekolah lho.” Om Dirga mengetuk pintu Kamar Angkasa.
“Gak mau!! Angkasa gak mau sekolah!!” Teriak Angkasa dari dalam kamar.
“Nanti kalau Angkasa sekolah, Angkasa belajar cara menulis, nanti tiap hari Angkasa bisa ngirim surat ke Bima.” Jawab Om Dirga. Angkasa pun membuka pintu kamarnya.
“Angkasa sekarang mandi dulu, Seragamnya lagi disiapin, nanti langsung turun ke bawah, kita sarapan terus nanti pergi kesekolah dianterin Pak Reza.” Suruh om Dirga.
Baca: Dongeng sunda lucu dan artinya
“Ya Om.” Jawab Angkasa singkat lalu pergi kekamar mandi.
Angkasa pun turun kebawah dengan memakai seragam yang rapih. Saat di tangga, Angkasa melihat seorang anak laki-laki yang sebaya dengannya sedang menangis dan Om Dirga sedang menenangkan anak itu. Angkasa pun turun kebawah.
“Sekarang Biru tenang ya, Ayahnya Biru sekarang lagi dibawake rumah sakit, nanti Dokter yang ngobatin Ayahnya Biru.” Ucap Om Dirga menenangkan anak lelaki itu, Ya, namanya Biru.
“Huwaa… makasih ya Tuan, tapi Biru takut ayah kenapa-napaahikss.” Tangis Biru.
Siapa bilang Mafia gak punya hati? Sejahat-jahatnya mafia, mereka masih punya hati, contohnya Om Dirga.
“Ayahnya Biru gak bakal apa-apa kok. Eh ada Angkasa, Angkasa kenalin, ini namanya Biru, anaknya Pak Reza.” Ucap Om Dirga.
Biru pun mengelap ingus dihidungnya dan berhenti menangis.
“Anaknya Pak Reza supir?” Tanya Angkasa datar.
Biru pun mengangguk dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
“Halo! Namaku Biru, namamu Angkasa ya?” Biru memperkenalkan diri.
Angkasa tidak membalas jabatan tangannya Biru, yaiyalah Jijik bekas ngelap ingus.
“Singkirkan tanganmu item!” Bentak Angkasa.
“Hehe, aku item gini gara-gara suka main layang-layangan, kamu pasti mainnya PS4 ya, huhuhuu aku pengen banget main PS!” Jawab Biru.
“Norak kamu!” Jawab Angkasa kesal.
“Angkasa, jangan menghina orang lain, jika kamu tidak ingin dihina kelak,” tegas Om Dirga, “Oia, Biru seumuran kan sama Angkasa? Gak sekolah?” Tanya om Dirga kepada Biru.
Baca: Penyebab dan dampak bullying
“Kata Ayah TK itu mahal Tuan, nanti Biru sekolahnya pas SD aja ehehe.” Jawab Biru.
“Jangan panggil Tuan, panggil Om aja. Biru mau kan sekolah bareng Angkasa? Om yang bayarin.” Tawar Om Dirga.
“Eh… beneran Om? Tapi kan mahal…” Jawab Biru.
Om Dirga pun tertawa.
“Om masih punya banyak uang kok, tenang aja. Bi, bawain seragam cadangannya Angkasa, buat dipakai Biru, sama nanti cari berkas-berkas Biru buat didaftarin di TK.” Perintah Om Dirga kepada pembantunya.
“Baik Tuan…” Bibi pembantu pun langsung melaksanakan perintahnya.
“Mau saya suruh supir lain untuk nganterin Tuan Angkasa sama Biru Tuan?” Tawar Bibi pembantu yang satu lagi.
“Gak usah, biar saya yang nyetir.” Jawab Om Dirga.
“Gak sudi Angkasa satu sekolah sama dia!” Teriak Angkasa.
“Lho kenapa? Biru kan anak baik, anggap aja Biru pengganti Bima sementara waktu.” Jawab Om Dirga.
“Gak ada yang bisa gantiin Bima!” Bentak Angkasa.
“Kalau kamu gak mau jadi temen aku, aku mau kok jadi pelayan kamu!” Tawar Biru.
Angkasa pun memutarkan bola matanya.
“Serah.” Angkasa pun mengambil tasnya dan keluar menuju mobil.
“Sekarang Biru ganti baju dulu ya, nanti tas sama perlengkapan Sekolah lagi disiapin.” Suruh Om Dirga.
“Makasih ya Om!” Biru pun menuju kamar tamu untuk mengganti bajunya. Merekapun semua berangkat ke sekolah bersama-sama.
Baca: Cerita jenaka adalah?
– Bersambung – Terima kasih sudah membaca cerita ini, baca lanjutannya pada Cerita anak Semesta yang hilang – PART 2 ya…
Kamu juga bisa mengirim tulisan seperti ini. Yuk, Buat Sekarang!