Betapa beruntunya kita yang masih diberikan kesehatan dan nafas sampai detik ini, dan itulah yang mendorongku untuk membuat puisi ini.
Puisi Anak – Sinar Pembawa Kehidupan
Matahari muncul perlahan
Mengintip di balik bukit
Sinarnya menyilaukan
Membuat mata yang melihatnya menyipit
Matahari memamerkan sinarnya
Membentangkan sayap-sayapnya untuk meninggi ke atas langit
Memberikan sebuah semangat kepada penduduk untuk menyinari bumi
Matahari engkau mau kemana
Pergi perlahan tanpa pamit
Tenggelam kembali di balik bukit
Baca juga: Puisi anak Ibuku surgaku
Seakan Merebut kembali sinar yang sudah diberikan kepada penduduk bumi
Tanpa rasa kasihan membiarkan kegelapan menyelimuti bumi
Bumiku gelap kembali
Tapi tenang, Matahari sedang berbagi cahaya
Kita akan mendapatkannya diesok hari
Perlahan namun pasti caya itu kembali ada
Namun, kali ini redup namun indah dipandang mata
Tidang menyilaukan namun meneduhkan
Bulan, ya memang bulan namanya
Bentuknya selalu beda, namun dirindukan
Seperti kue coklat yang lezat jika ditaburi choco chips di atasnya
—–
Sumber Gambar: www.openclipart.org | Puisi Anak – Sinar Pembawa Kehidupan