in

NgakakNgakak KerenKeren KagetKaget TakutTakut SedihSedih SenangSenang

Terjebak di Gua Angker dan Misterius Penuh Batu

Terjebak di Gua Angker dan Misterius Penuh Batu
Terjebak di Gua Angker dan Misterius Penuh Batu

Duna melihat seekor katak yang meloncat-loncat, Dia berjalan menuju sebuah gua yang berada tidak jauh dari rumah Pak Tua, rumah itu sudah lama tidak berpenghuni. Pokoknya serem deh! Ingin rasanya dia mengambil katak itu, tetapi dengan sekejap sudah hilang entah kemana.

Duna yang saat itu kebingungan ingin pulang, karena tiba-tiba dia bingung berada di mana, dan tiba-tiba dia sudah berada di ruangan yang sangat gelap. Dia tidak bisa melihat apa-apa, bahkan bayangannya sendiripun dia tidak tahu ada di mana. Perlahan-lahan dia mundur menjauh dari tempat itu, karena sebetulnya dari tadi dia menghadap ke didinding. Dengan menggunakan tangannya meraba dinding, mencari jalan untuk keluar.

Daftar Isi

Gua Angker dan Misterius

Matanya sudah mulai berkaca-kaca, “haruskah aku menangis di sini?” ucapnya dalam hati. Tetapi hatinya tetap teguh dan memberanikan diri terus meraba dinding batu yang menolong dia untuk tetap berdiri. Siapapun akan susah bergerak, selain gelap, pijakan kaki atau lantai yang tidak rata, juga dipenuhi lumpur.

“Gubrak!” rupanya dia terpeleset, karena batu yang dia injak itu berputar dan kepalanya terpental. Sakit di bagian kepala, sikut, dan pinggang. Matanya masih terpejam, “untuk apa aku buka mata ini, orang sudah jelas-jelas gelap, di Gua mana ada cahaya!” gumamnya sambil merasakan sakit.

“Dar… dar… booom… boommm”

“Aku dimana ini, kok seperti di medan perang, banyak sekali suara pistol dan bom,” sambil mendengarkan suara itu masih enggan membuka mata, sepertinya malah semakin takut, karena jika benar dia sedang di medan perang, jangan-jangan gua ini juga akan roboh.

Akhirnya, air matanya berlinang. Duna menangis terseduh-seduh, sendirian di dalam gua yang licin dan gelap. Semakin sakit hatinya karena dia tahu akan segera meninggal jika bom mendarat di atas guanya.

Kala itu, dia teringat Mama, Papa, dan Adiknya. Dia sadar masih belum bisa membahagiakan orangtuanya, yang telah menyekolahkannya sampai kelas 5 SD. Dia jarang belajar, jadinya nilainya rapotnya jelek. Jarang beribadah dan memohon ampun kepada Tuhan.

Sudah capek menangis, akhirnya dia memberanikan membuka mata, sebetulnya bukan karena itu juga dia mau membuka mata, hanya saya ada cipratan air yang mengenai kelopak matanya.

Ih malu anak SD masih ngompol

“Hah, Kok terang!” ucapnya dengan sumringah, dengan bahagia dia langsung memeluk Mamanya dan meminta maaf.

“Nak, kamu lupa baca doa sebelum tidur ya,” ucap Mamanya kepada Duna.

“Iya Mama, aku lupa karena aku terlalu ngantuk habis main game sampe larut malam,” jawabnya dengan menyesal.

“Pantas saja, waktu Mama masuk kamar, kamu ngigo keras, seperti ketakutan,” mamanya menjelaskan.

“Iya Mah, aku mimpi serem! mau aku ceritakan?” Duna dengan antusias menjelaskan.

“Gak!, nanti aja, sekarang kamu siap-siap sekolah! sekalian nanti jelaskan juga kenapa sudah kelas 5SD masih ngompol!”

“Hahaha….” sontak Duna malu, karena terakhir dia ngompol itu waktu kelas 1 SD.

Akhirnya Duna kapok tidur larut malam lagi, selain tidak baik untuk kesehatan, juga bisa bangun kesiangan. Intinya sih, jangan lupa baca do’a sebelum tidur.

Yuk tulis komentar kamu